Udang adalah sejenis makhluk air yang banyak dikonsumsi masyarakat sebagai bahan pangan. Rasanya yang gurih dan lezat banyak diolah menjadi lauk pauk maupun cemilan. Tingginya minat masyarakat dan luasnya peluang pasar ikut mendorong Anda untuk membuka usaha tambak udang.
Cara Membuka Usaha Tambak Udang
Perlu Anda ingat bahwa bisnis tambak udang mampu menyasar seluruh lapisan masyarakat, mulai dari pengusaha industri makanan maupun konsumen langsung. Mulai dari pembudidayaan sampai pengembangan bisnis, berikut langkah-langkah yang bisa Anda ikuti:
Baca Juga : Ciri-Ciri Usaha Perikanan dan Jenis Usaha Perikanan Lengkap
1. Memilih jenis udang yang akan dibudidayakan
Ada banyak jenis udang yang tersedia di alam bebas. Namun, Anda harus cermat memilih jenis udang yang ingin dikembangkan jika ingin meraup keuntungan cukup besar. Setidaknya, udang tersebut populer dan memiliki nilai ekonomis bila menjangkau pasaran seperti rekomendasi jenis berikut:
- Udang vaname berasal dari luar negeri dan mampu dibudidayakan memakai sistem tambak tradisional. Kelebihan utama dari udang ini adalah daya tahan tubuh yang kuat serta mudah mencari pakannya. Pertumbuhannya cukup cepat dengan masa panen kurang dari 110 hari.
- Udang windu atau tiger shrimp mampu dibudidayakan melalui tambak ekstensif maupun intensif. Ciri khasnya adalah kulit tebal, perawakan besar, hingga cita rasa manis gurih. Memiliki corak tubuh berupa garis kecoklatan dengan tubuh warna merah atau hijau.
- Udang galah mempunyai istilah lain fresh tiger shrimp mempunyai jenis warna tubuh kuning kecoklatan, hijau kecoklatan, atau hijau kebiruan. Tubuhnya yang gemuk juga menjadi salah satu alasan mengapa harga jualnya cukup tinggi.
2. Lokasi dari tambak udang
Sebuah rekomendasi tempat yang bisa Anda pertimbangkan adalah lokasi penambakan di wilayah pantai. Hal ini dikarenakan pantai punya keistimewaan tekstur yang liat dan berpasir sehingga dapat menahan air karena mudah dipadatkan.
Selain itu, Anda juga perlu membudidayakan udang di dalam air payau pada suhu di atas 26 derajat Celsius. Pastikan bahwa lahan yang dipakai mampu menyediakan tempat bagi saluran keluar dan masuk air. Kondisi tersebut mampu mendukung proses ternak udang sampai masa panen berlangsung.
3. Konsep berbisnis dari tambak udang
Terdapat tiga konsep yang bisa Anda terapkan ketika membangun sebuah tambak udang. Ketiganya bisa dipilih sesuai kebutuhan maupun kondisi yang memungkinkan untuk pengembangbiakan udang.
- Tambak udang tradisional merupakan salah satu sistem yang tidak membutuhkan biaya awal cukup besar. Umumnya, jenis udang yang cocok dibudidayakan lewat konsep ini adalah udang windu.
- Tambak semi intensif menghadirkan saluran keluar dan masuk air tambak yang optimal. Saluran ini bisa diteruskan sampai petak tambak, petak pembesaran udang, hingga ke titik akhir tambak.
- Tambak intensif atau modern tidak memerlukan ukuran tambak yang luas. Melalui konsep ini, Anda sudah bisa menjalankan usaha tambak udang yang berpeluang panen melimpah. Meskipun demikian, Anda harus menyiapkan dana dalam jumlah cukup besar.
Baca Juga : Rahasia Sukses Cara Ternak Menguntungkan di Lahan Sempit
4. Persiapan tambak udang
Bentuk fisik dari tambak udang sendiri dipengaruhi oleh faktor biaya sekaligus syarat pemenuhan konstruksi yang maksimal. Dalam aspek biaya, faktor tersebut sejak awal didasarkan pada sistem budidaya dan luas wilayah tambak udang.
Kriteria yang harus dipenuhi adalah penyediaan saringan, tanggul, pencegah udang keluar dari saluran, hingga pengarah pintu air. Setiap ketentuan harus mampu dipenuhi supaya budidaya dan panen bisa berjalan dengan baik.
5. Pemilihan bibit udang yang akan dibudidayakan
Siapkan bibit-bibit udang yang unggul dan menjamin kualitas terbaik bagi pelanggan di bidang apa pun. Dapatkan bibit terbaik dari pemasok yang terpercaya dan beli sejumlah luas lahan yang Anda miliki. Intinya semakin tua bibit tersebut, maka harganya jadi semakin mahal.
6. Penyebaran benih udang dan pengawasan terhadap penyakit
Tebarkan benih udang di sore atau malam hari. Apabila semua sudah ditebarkan dengan baik, lakukan pengendalian terhadap hama yang berisiko menjadi musuh atau pemangsa. Pastikan hama pengundang penyakit dapat dibasmi agar kualitas pertumbuhan udang juga tetap maksimal.
Beberapa hewan yang harus diminimalisir kontak dengan udang adalah ular, kura-kura, kerapu, kakap, kepiting, serangga, bangau, cacing, siput, hingga ikan mujaer. Lakukan pemantauan secara berkala agar pembudidayaan berjalan lancar sampai panen.
7. Pemberian pakan yang alami
Bibit udang membutuhkan asupan yang alami dan biasanya berupa diatome dan zooplankton. Cara yang bisa diterapkan adalah penebaran pupuk organik layaknya TSP, NPK, dan urea. Pakan akan muncul dalam jangka waktu satu minggu dan ditandai warna air yang kecoklatan.
8. Pengolahan udang
Seusai masa panen, tentu Anda perlu menyiapkan udang agar mampu dijual dengan harga yang tinggi. Perlu diingat bahwa udang yang sudah diolah harganya lebih mahal ketimbang udang mentah. Beberapa alternatif yang bisa digunakan adalah udang kupas beku, udang olahan, dan udang beku.
Baca Juga : 5 Alasan Merintis Usaha Kolam Pemancingan
9. Jaringan pemasaran yang kuat dan terus berkembang
Pada usaha tambak udang, masa panen akan terus berhubungan dengan upaya pemasaran produk yang berhasil dibudidayakan. Pemasaran konvensional umumnya meliputi distribusi menuju pasar tradisional, depot, restoran, atau konsumen secara langsung.
Namun tidak terpaku pada cara yang umum saja, Anda juga perlu memanfaatkan teknologi dari media sosial. Sediakan penjualan dan pemesanan via daring supaya semakin banyak orang yang mengetahui bisnis Anda. Bahkan, Anda juga mampu mengupayakan pengiriman lingkup nasional dan internasional.
10. Persiapan proposal bisnis tambak udang
Hal ini bisa dilakukan jika Anda membutuhkan modal lebih untuk membangun tambak udang. Modal eksternal diperoleh melalui pihak swasta, BUMN, pemerintah, maupun perseorangan. Yang terpenting jalankan usaha Anda dengan niat dan komitmen besar dalam mengejar kesuksesan.
Rincian Biaya Modal dari Bisnis Tambak Udang
Sebelum membuka dan menjalankan pemeliharaan udang, tentu Anda membutuhkan modal untuk membangun semuanya. Hitungan kasar memberikan nominal akhir sekitar Rp100.000.000,00. Tentu bisa kurang jika Anda mau melakukan penghitungan barang yang lebih penting untuk diutamakan.
Cermati beberapa kebutuhan esensial yang harus disiapkan jika ingin berbisnis tambak udang, antara lain:
Baca Juga : 10 Ternak Paling Mudah dan Menghasilkan Kamu Harus Coba
- Kolam tambak akan menjadi ruang budidaya bagi seluruh bibit udang yang berkembang di masa depan. Kepentingan kolam tambak menambah anggaran belanja dalam jumlah cukup banyak. Paling tidak, pembudidayaan di laham 1 hektare membutuhkan dana hingga Rp30.000.000,00
- Generator listrik sebagai pemutar kincir bagi sebuah tambak udang. Jumlah generator yang harus dibeli menyesuaikan kebutuhan budidaya. Sebuah generator listrik bisa dihargai sekitar Rp5.000.000,00
- Pakan udang yang sudah jadi bisa ditemukan di pasaran. Harganya sekitar Rp14.000,00 dan dengan jumlah yang bisa ditakar secara mandiri
- Perlengkapan usaha penunjang yang beragam. Beberapa di antaranya adalah jaring, jala, serok, waring, ember, bak, dan sebagainya
- Biaya listrik agar kincir angin dan generator bisa beroperasi
- Vitamin dan obat-obatan untuk menjaga kesehatan udang
Itulah cara menjalankan usaha udang tambak serta rincian biaya yang mampu menjadi gambaran awal bagi Anda. Pastikan Anda berkompeten untuk membudidayakan udang agar hasilnya berkualitas dan mampu bersaing di pasaran. Anda bisa membawa manfaat bagi konsumen sekaligus profit yang optimal.
Jangan lupa untuk ikuti perkembangan website kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram Bukausaha.com. Jangan Lupa Juga Untuk Follow Instagram dan Subscribe Channel Youtube penulis.