Belut merupakan sejenis hewan air yang biasa diolah menjadi makanan gurih dan lezat. Banyaknya penggemar belut di Indonesia nyatanya meningkatkan minat distribusi ke seluruh penjuru Nusantara. Oleh sebab itu, Anda harus mengetahui strategi pemasaran belut yang tepat dan efektif.
Mengenal Belut
Belut merupakan suatu hewan komoditi yang banyak ditemukan di wilayah berlumpur layaknya danau maupun sawah. Salah satu ciri khas yang dimiliki oleh belut adalah permukaan tubuh yang licin. Kondisi tersebut mampu melindunginya dari serangan pemangsa dan bertahan hidup di habitatnya.
Sifat kulit belut yang cenderung licin membuatnya mudah terlepas jika digenggam dengan tangan kosong. Oleh sebab itu, tidak heran jika penangkapan belut harus dilakukan secara cermat memakai bantuan jaring.
Lebih jauh lagi, ternyata belut sudah banyak dikonsumsi dan digemari oleh masyarakat, apalagi jika disajikan bersama nasi hangat dan sambal. Selain itu, banyak yang mengolahnya menjadi keripik krispi sebagai cemilan favorit maupun oleh-oleh dari desa. Berikut ini kandungan gizi yang bisa diperoleh dari konsumsi 100 gram belut:
- Kalori 303 kkal
- Lemak 27 gram
- Fosfor 200 miligram
- Protein 18,4 gram
- Kalsium 20 miligram
- Zat besi 20 miligram
Peningkatan konsumsi masyarakat tentu membuat Anda memutar otak untuk menjadikannya sebagai sumber bisnis dan pendapatan menguntungkan. Apalagi, masih sedikit pebisnis yang mengembangkan ide ini sehingga peluang kesuksesannya juga cukup besar.
Baca Juga : Tips Cara Ternak Kambing Modal 5 Juta Terbukti Berhasil
Tips Budidaya dan Pemasaran Belut yang Menguntungkan
Sebagai pengusaha belut, tentu Anda harus memikirkan teknik budidaya sekaligus pemasaran yang ampuh diterapkan dan terdiri dari:
1. Pembuatan kolam menggunakan drum
Secara umum, pembudidayaan belut akan memanfaatkan tiga jenis kolam, yaitu kolam pemijahan, kolam pendederan, serta kolam pembesaran. Setiap kolam mempunyai fungsinya masing-masing, mulai dari tempat kawin, pertumbuhan, sampai persiapan panen untuk dijual.
Salah satu pilihan material kolam yang biasa menjadi alternatif terhadap lahan terbatas adalah drum. Selain memaksimalkan wilayah, nyatanya strategi ini mampu membuat Anda jadi berhemat dan cukup menyiapkan Rp500.000,00-Rp1.000.000,00 saja.
Berikut ini langkah-langkah membuat kolam budidaya belut untuk memakai drum:
- Bersihkan seluruh bagian drum, baik dalam maupun luar terlebih dahulu. Pastikan bahwa tidak ada kotoran yang menempel
- Lubangi bagian atas drum secara memanjang kemudian letakkan pada tanah yang datar
- Sisipkan pengganjal pada bagian kanan maupun kiri drum supaya tidak mudah menggelinding
- Lakukan pemanfaatan bagian bawah drum sebagai saluran pembuangan
- Pasang atap untuk menjaga belut dari paparan sinar matahari
2. Siapkan media pertumbuhan belut yang optimal
Standar lain yang harus Anda perhatikan semasa pembudidayaan sebelum pemasaran belut adalah kondisi media pertumbuhannya. Jika tidak sesuai dengan kebutuhan, bisa jadi belut mudah terserang penyakit hingga cepat mati. Ikuti langkah-langkah dalam menyiapkan media tumbuh berikut:
- Lapisi bagian dasar drum menggunakan jerami dengan ketebalan hingga 50 cm
- Tuangkan 1 liter mikroorganisme ke dalam masing-masing drum
- Masukkan tanah humus atau kompos sebagai lapisan di atas mikroorganisme
- Taburkan pupuk TSP 5 kilogram dan lumpur kering untuk lapisan di atasnya
- Isi sisa jarak drum dengan air dan diamkan selama 14 hari sampai proses fermentasi terjadi. Belut sudah bisa dimasukkan setelah fermentasi berhasil
3. Memilih bibit belut yang berkualitas
Pemilih bibit belut unggul akan memudahkan Anda dalam proses pemberian pakan dan sistem panen yang efektif. Pilih bibit dengan ciri-ciri lincah, tidak ada luka, tidak lemas, sehat, dan berukuran seragam, biasanya sekitar 10 sampai 12 cm.
Baca Juga : Cara Bisnis Kambing yang Simple dan Jelas Menguntungkan
4. Penebaran bibit belut
Menyebarkan benih belut nyatanya juga tidak boleh sembarangan. Ketepatan penebaran akan menghasilkan ruang gerak yang cukup bagi perkembangbiakan belut. Jumlah ideal bibit dalam sebuah drum yang sudah siap dibudidayakan bisa sekitar 50 sampai 100 ekor belut.
5. Mekanisme pemberian pakan untuk belut
Anda juga harus memperhatikan dan menjaga kualitas belut standar pasaran dengan memberikan pakan rutin sebanyak 20% dari berat badannya. Apabila jumlahnya kurang dari minimal, maka belut berisiko saling makan satu sama lain.
Jangan lupa untuk melihat usia belut untuk menentukan kapasitas pakan yang akan diberikan. Setelah melewati 1 bulan, biasanya Anda harus menyiapkan 30 gram untuk seekor belut. Angka ini meningkat dan mengikuti usia belut saat itu.
6. Jenis pakan belut
Gizi yang optimal pada seekor belut tentu sangat ditentukan oleh asupan nutrisi dari pakan yang diterima. Sangat penting untuk menentukan jenis pakan berdasarkan usia maupun bobot dari belut yang sedang berkembang.
Bagi belut kecil, Anda bisa memberikan larva ikan, kutu air, kecebong, dan cacing. Sedangkan, belut yang sudah dewasa mampu menerima asupan dari belatung, ikan, katak dan bekicot. Gunakan takaran tiga hari sekali, tepatnya pada sore atau malam hari.
Pastikan bahwa setiap asupan yang Anda berikan kepada belut bersifat alami. Selain itu, jangan lupa untuk menyiapkan pakan dalam bentuk halus atau cincang.
Baca Juga : Rahasia Sukses Cara Bisnis Tokek Pemula Dijamin Berhasil
7. Proses budidaya menjelang musim panen
Masa ini menjadi penanda berakhirnya proses pemeliharaan dan pembudidayaan belut pada kloter yang sudah ada. Panjangnya proses budidaya umumnya ditentukan oleh sasaran pasar. Pasar nasional memakan waktu hingga belut berusia 3 sampai 4 bulan dan pasar internasional bersyarat usia 6 bulan.
8. Pemanenan belut
Jika dibandingkan media budidaya lain, Anda beruntung bila memutuskan untuk membesarkannya bersama drum. Anda cukup menyiapkan bak, ember, slang air, bubu, serta alat jaring. Proses pembersihan belut terhadap media akan dibantu dengan slang air.
Selain itu, perlu diingat bahwa proses pemanenan juga terbagi menjadi sebagian dan total. Panen sebagian akan memangkas 40% dari total belut yang dibudidayakan. Sebaliknya, panen total tidak akan menyisakan bibit selanjutnya.
- Keluarkan tumbuhan yang ada di dalam drum
- Siapkan saringan, wadah penampung lumpur, dan ember untuk menempatkan belut
- Miringkan drum untuk mengeluarkan air dari bagian dalam
- Tuang media ke jaring secara perlahan sampai belut bisa tersaring kemudian tampung media pada wadah
- Bersihkan belut dari kotoran media memakai semprotan air
- Media bisa dikeringkan apabila Anda ingin memanfaatkan kembali untuk budidaya berikutnya
- Siapkan dua drum yang sudah cukup dimanfaatkan bagi media kering tersebut
Baca Juga : Jenis-Jenis Barang yang Laku Dijual Di Teras Depan Rumah
9. Pemasaran belut
Setelah panen lancar dan sukses, inilah saatnya untuk melakukan persiapan pemasaran agar belut bisa didistribusikan sesuai tujuan. Cermati tiga tahapan utama dalam pemasaran hasil panen belut, yaitu:
- Penyortiran yang dilaksanakan sesuai ketentuan pasar. Pasar nasional memberi patokan 10 ekor belut setiap 1 kilogram. Sedangkan, pasar internasional bisa menetapkan 2 sampai 3 ekor per kilogram. Bahkan, ada juga yang memberikan syarat 10 sampai 15 ekor setiap kilogram.
- Pengemasan yang baik akan menjamin bahwa belut tidak membusuk atau mati selama perjalanan. Puluhan sampai ratusan kilogram belut dimasukkan ke dalam jerigen plastik yang sebelumnya sudah diproses sampai steril dan siap pakai.
- Pemasaran merupakan bentuk kegiatan memasok belut dan diperuntukkan siapa maupun ke mana saja. Lingkup nasional akan menyasar pasar dan supermarket di kota-kota tujuan. Pasar internasional sendiri bisa mencakup Korea Selatan, Belanda, Australia, hingga Amerika Serikat.
Itulah tips atau langkah-langkah yang perlu Anda terapkan jika ingin melakukan budidaya dan pemasaran belut bagi upaya berbisnis. Jika memelihara belut saja sudah jadi hobi, tentu lebih menguntungkan lagi jika Anda menggunakan peluang emas dari kebutuhan pasar. Selamat mencoba!
Jangan lupa untuk ikuti perkembangan website kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram Bukausaha.com. Jangan Lupa Juga Untuk Follow Instagram dan Subscribe Channel Youtube penulis.