Penjelasan Konsep-Konsep Koperasi Lengkap Wajib Diketahui

konsep koperasi

Setiap orang pasti mengenal koperasi. Koperasi adalah suatu badan usaha yang beranggotakan badan hukum atau orang-orang di mana kegiatannya berlandaskan pada prinsip koperasi dan berdasarkan asas kekeluargaan sebagai gerakan ekonomi masyarakat. Koperasi memiliki prinsip, konsep serta aliran. Pada pembahasan kali ini akan dibahas selengkapnya mengenai konsep koperasi.

Konsep koperasi itu sendiri dibagi menjadi 2 menurut Munkner dari University of Manburg, Jerman. Dua konsep koperasi tersebut adalah koperasi barat dan koperasi sosialis. Namun pada perkembangannya saat ini terdapat satu konsep koperasi baru yang disebut dengan konsep koperasi negara berkembang. Salah satu negara yang menerapkan konsep koperasi negara berkembang adalah Indonesia.

Baca Juga: Pengertian Bisnis Autopilot dan Cara Membangun Sistemnya

Pengertian Konsep-Konsep Koperasi

Setiap koperasi yang ada pasti memiliki aliran serta menerapkan konsep tertentu. Konsep koperasi itu sendiri dibagi menjadi 3, yaitu konsep koperasi barat, konsep koperasi sosialis serta konsep koperasi negara berkembang. Penjelasan mengenai konsep-konsep koperasi dalam disimak berikut ini.

1. Konsep Koperasi Barat

Konsep Koperasi Barat
(Sumber: Glints.com)

Pada konsep koperasi barat, pengertian koperasi adalah suatu organisasi swasta yang dibentuk secara sukarela oleh sekelompok orang yang memiliki kepentingan yang sama dan bermaksud untuk menciptakan keuntungan timbal balik antar anggota koperasi. Kesamaan kepentingan itu dapat berasal dari perseorangan maupun kelompok. Biasanya kepentingan bersama ini berasal dari kelompok keluarga maupun kelompok kerabat yang kemudian diarahkan untuk masuk menjadi anggota atau membentuk sebuah koperasi.

Konsep koperasi barat jika dilihat secara negatif akan terlihat seperti sebuah organisasi untuk egoisme kelompok tertentu. Meski begitu, konsep ini memiliki sisi positif dari unsur egoistik tersebut. Berikut unsur positif dari konsep koperasi barat.

  1. Para anggota koperasi akan berusaha mencapai kepuasan dari keinginan individu dengan saling bekerjasama antar sesama anggota. Dengan begitu akan tercipta hubungan yang saling menguntungkan.
  2. Karena memiliki tujuan individu yang sama, setiap anggota dapat berpartisipasi untuk mendapatkan keuntungan bersama maupun menanggung risiko bersama, sehingga tidak akan berat sebelah.
  3. Keuntungan koperasi yang merupakan hasil dari surplus akan dibagi kepada anggota sesuai dengan metode yang telah disepakati bersama.
  4. Sedangkan keuntungan yang belum didistribusikan akan secara otomatis dimasukkan sebagai cadangan untuk koperasi.

Penerapan konsep koperasi barat memiliki dampak pada para anggotanya. Dampak tersebut dapat dirasakan secara langsung maupun tak langsung. Dampak secara tak langsung akan dirasakan oleh para anggotanya setelah mencapai dampak langsung.

Berikut dampak langsung konsep koperasi barat bagi para anggotanya :

  1. Promosi kegiatan ekonomi para anggota.
  2. Adanya pengembangan usaha koperasi dalam segi investasi, formasi pemodalan, pengembangan SDM, pengembangan keahlian sebagai wirausahawan, serta kerjasama antar koperasi baik secara vertikal maupun horizontal.

Setelah dampak langsung diraih, para anggota koperasi akan merasakan dampak tak langsung. Berikut dampak tak langsung konsep koperasi barat :

  1. Berkembangnya sosial ekonomi dari sejumlah produsen kecil serta pelanggan.
  2. Membantu mengembangkan inovasi pada perusahaan kecil contoh inovasi teknik serta metode produksi.
  3. Memberikan distribusi pendapatan yang lebih seimbang, dimana diberlakukan pemberian harga yang wajar antara produsen dengan pelanggan, serta memberikan kesempatan yang sama pada koperasi maupun perusahaan kecil.

2. Konsep Koperasi Sosialis

Konsep koperasi kedua adalah konsep koperasi sosialis. Maksud dari konsep ini adalah koperasi merupakan suatu badan usaha yang dibentuk, direncanakan serta dikendalikan oleh pemerintah negara. Tujuan dari pembentukan koperasi ini adalah untuk menunjang perencanaan nasional.

Pada konsep ini, koperasi tidak bekerja sendiri melainkan merupakan subsistem dari sistem sosialisme yang diharapkan dapat mencapai tujuan-tujuan sistem sosialis-komunis.

Baca Juga: Pengertian Bisnis Development: Strategi dan Tanggung Jawab

3. Konsep Koperasi Negara Berkembang

Konsep Koperasi Negara Berkembang
(Sumber: Akseleran.co.id)

Indonesia merupakan salah satu negara yang menerapkan konsep koperasi negara berkembang. Menurut konsep ini, koperasi sudah berkembang dengan ciri sendiri, dimana dalam pembinaan serta pengembangannya terdapat dominasi campur tangan pemerintah.

Meski begitu, konsep koperasi negara berkembang tidak sama dengan konsep koperasi sosialis. Pada konsep koperasi negara berkembang, tujuan yang ingin dicapai adalah untuk meningkatkan kondisi sosial ekonomi nasional, sedangkan tujuan konsep koperasi sosial adalah untuk merasionalkan faktor produksi yang semula merupakan kepemilikan pribadi menjadi kepemilikan kolektif.

Macam-Macam Aliran Koperasi

Aliran koperasi timbul karena dilatarbelakangi oleh perbedaan ideologi setiap bangsa. Umumnya perbedaan aliran koperasi yang dianut oleh setiap negara dapat dikelompokkan berdasarkan peranan gerakan koperasi.

Terdapat 3 macam aliran koperasi.

1. Aliran Yardstick

Aliran koperasi ini sangat umum dijumpai pada negara-negara yang berideologi kapitalis atau menganut perekonomian liberal. Pada aliran ini, pemerintah tidak melakukan campur tangan sama sekali dengan jatuh bangunnya koperasi, karena keberlangsungan koperasi murni ada di tangan para anggotanya. Fungsi dari koperasi adalah menjadi kekuatan untuk mengimbangi, menetralisasi serta mengoreksi. Pengaruh aliran ini sangat kuat di negara-negara barat dengan perindustrian yang berkembang pesat seperti Amerika Serikat, Belanda, Jerman, Perancis, Swedia, Denmark, dll.

2. Aliran Sosialis

Pada aliran ini, koperasi dipandang sebagai suatu alat yang paling efektif untuk mencapai kesejahteraan masyarakat, selain itu koperasi juga berfungsi untuk menyatukan rakyat dengan lebih mudah. Peran koperasi adalah sebagai alat untuk mencapai masyarakat yang sosialis dan bercorak kolektif. Aliran sosialis akan sangat mudah dijumpai di negara-negara Eropa bagian Timur dan Rusia.

Baca Juga: Organisasi Bisnis: Pengertian, Contoh, Komponen dan Bentuk

3. Aliran Persemakmuran

Aliran Persemakmuran
(Sumber: Kompas.com)

Aliran persemakmuran atau Commonwealth memandang bahwa koperasi merupakan suatu alat yang diyakini efektif dan efisien dalam meningkatkan kualitas ekonomi masyarakat. Mereka yang menganut aliran persemakmuran berpendapat bahwa akan lebih mudah mengoptimalkan pemanfaatan potensi ekonomi rakyat terutama berskala kecil dengan melalui organisasi koperasi. Sehingga koperasi pada aliran ini diartikan sebagai wadah ekonomi rakyat yang berkedudukan strategis serta memegang peranan utama dalam struktur perekonomian masyarakat.

Hubungan pemerintah dengan koperasi pada aliran ini adalah bersifat kemitraan, dimana pemerintah bertanggung jawab serta berupaya supaya iklim pertumbuhan koperasi dapat tercipta dengan baik, meski begitu koperasi tetap mempunyai otonom. Peran koperasi disini adalah untuk mencapai kemakmuran yang adil dan merata dan koperasi memegang peranan yang utama dalam struktur perekonomian masyarakat.

Menurut E.D. Damanik dalam bukunya “Kemakmuran Masyarakat berdasarkan Koperasi” membagi koperasi menjadi 4 aliran berdasarkan peranan serta fungsinya dalam konstelasi perekonomian negara. Yakni cooperative commonwealth school, school of modified capitalism atau school of competitive yardstick, the socialist school, dan terakhir cooperative sector school. Penjelasannya adalah sebagai berikut.

  1. Cooperative Commonwealth School : suatu aliran yang mana penganutnya menginginkan dan memperjuangkan supaya prinsip-prinsip koperasi juga diberlakukan pada setiap kegiatan manusia dan lembaga.
  2. School Yardstick: suatu paham yang menganggap koperasi merupakan bentuk kapitalisme akan tetapi memiliki perangkat peraturan yang bertujuan mengurangi dampak negatif kapitalisme.
  3. The socialist school: paham yang menganggap koperasi merupakan bagian dari sistem sosialis.
  4. Cooperative Sector School: suatu aliran yang menganggap filsafat koperasi sebagai sesuatu yang berbeda baik dari sosialisme maupun kapitalisme.

Jangan lupa untuk ikuti perkembangan website kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram Bukausaha.com. Jangan Lupa Juga Untuk Follow Instagram dan Subscribe Channel Youtube penulis.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

You May Also Like