Job shop adalah istilah yang harus dipahami sebaik mungkin oleh para pekerja. Dalam suatu instansi atau perusahaan yang melibatkan pekerja lebih dari satu, istilah ini pastilah ada guna memberikan pembagian pekerjaan kepada masing-masing pekerja sesuai dengan porsi dan bidang keahlian mereka. Akan tetapi, sayangnya masih banyak pekerja di Indonesia yang belum betul-betul memahami tentang job shop mereka. Oleh sebab itu, kali ini akan diulas secara gamblang mengenai hal tersebut guna memberikan tambahan informasi yang bermanfaat.
Apa Itu Job shop?
Seperti yang telah diketahui secara umum, job shop adalah adalah sebuah perencenaan penjadwalan sebuah proses urutan lintas produksi, mesin, dan produksi yang penyusunannya didasarkan pada jenis pekerjaan produknya. Hal ini dimaksudkan agar tata letak pabrik yang disusun dapat mendukung adanya beragam aliran yang berbeda-beda pada proses produksi.
Untuk melakukan identifikasi apakah sebuah proses produksi dijadwalkan dengan job shop atau bukan, terdapat ciri-ciri khusus yang dapat dilihat yakni meliputi sebagai berikut:
- Adanya perencanaan dan juga pengendalian proses produksi yang sangat terperinci.
- Jumlah produk produksi setengah jadi akan cenderung lebih banyak daripada biasanya.
- Beban kerja yang diberikan pada setiap stasiun akan berbeda.
- Tenaga kerja yang direkrut akan mempunyai keahlian dalam bidangnya masing-masing.
- Pemrosesan produksi dibuat dengan sistem kloter atau batch.
- Waktu produksi berarti adalah waktu tunggu pemrosesan material dalam sebuah mesin tertentu.
- Ketersediaan semua komponen produksi yang berupa tenaga kerja, bahan baku, dan juga alat-alatnya harus dikoordinasikan dengan baik melalui perencanaan pemesanan yang ada.
Keberadaan job shop tersebut memang akan membuat proses produksi lebih terencana dan terstruktur dibandingkan dengan produksi produk di suatu pabrik yang menggunakan sistem flow chart. Akan tetap, dalam hal ini sebelum pelaksanaannya memang membutuhkan perencanaan yang sangat matang baik itu dari segi tenaga kerja, ketersediaan bahan baku, alat, dan juga rancangan sistem produksi yang akan dilakukan. Semua yang direncanakan harus dipertimbangkan dengan matang dengan berbagai koordinasi yang tepat.
Baca Juga: Apa Itu Peta Proses Operasi dan Cara Membuatnya dengan Benar
Tujuan Penjadwalan Job shop
Adanya penjadwalan job shop bukanlah tanpa tujuan. Sistem job shop ini diadakan dengan tujuan tertentu guna memperoleh proses produksi yang terarah dan sesuai keinginan perusahaan. Oleh sebab itu, job shop tersebut mempunyai tujuan yakni:
1. Meminimalisir Waktu dalam Proses Produksi
Tujuan yang pertama dari diterapkannya sistem job shop yakni semata-mata untuk mengurangi waktu dalam proses produksi yang biasanya akan memakan waktu lama dalam sistem flow shop. Dalam jobsop ini waktu memang benar-benar direncanakan dengan sebaik mungkin agar tidak ada waktu yang akan terbuang sia-sia.
Dalam praktiknya, job shop memang hanya akan memproduksi barang-barang dalam jumlah terbatas sehingga akan membutuhkan waktu yang sedikit pula. Dengan demikian, semua waktu yang ada bisa dimanfaatkan dalam produksi kerja.
2. Memperbaiki Status Informasi Pekerjaan
Dalam sistem flow shop, tidak ada penjadwaalan pekerjaan sehingga para pekerja cenderung bingung dalam melakukan bagian pekerjaan mereka masing-masing. Hal ini tentu berbeda dengan yang ada pada job shop, semua penjadwalan telah dilakukan dengan baik sehingga pekerjaan mana saja yang harus dilakukan sudah diketahui dengan baik pula.
Status informasi pekerjaan ini sangat penting baik dalam sistem prses produksi maupun untuk para pekerja secara pribadi. Tanpa adanya penjadwalan job shop, perusahaan bisa merugi karena ketersediaan jumlah tenaga kerja,alat, dan juga bahan tidak sesuai dengan produk yang dihasilkan. Hal ini akan sangat berbahaya bagi bisnis yang sedang dijalankan.
3. Mengurangi Keterlambatan Batas Waktu Kerja
Seringkali jika tidak ada jadwal yang jelas, proses produksi akan cenderung terlambat dari waktu yang telah ditargetkan sebelumnya. Hal ini hanya akan membuat perusahaan merugi dan mempunyai citra yang buruk karena mereka seringkali terlembat menyelesaikan pesanan dan mendistribusikan barang hasil produksi.
Dalam hal ini, penjadwalan yang ada pada sistem job shop memang ditujukan untuk mengatasi keterlambatan waktu proses produksi yang seringkali sudah terjadi. Pada intinya, semua dilakukan untuk memperbaiki pekerjaan agar selesai tepat waktu karena semua sudah dijadwalkan dengan baik dengan jenis pekerjaan masing-masing setiap harinya.
Baca Juga: Cara Analisis Swot dan Macam-Macam Metode Analisis Swot
Klasifikasi Penjadwalan Job shop
Penjadwalan dalam sistem job shop tidak dilakukan dengan asal-asalan saja. Akan tetapi, hal ini mempunyai dasar yang kuat dan jelas. Hal tersebut juga mencakup semua yang ada dalam komponen proses produksi pabrik. Untuk klasifikasi penjadwalannya sendiri adalah sebagai berikut:
1. Penjadwalan Berdasarkan Mesin yang Digunakan
Job shop bisa dilakukan penjadwalan berdasarkan jenis mesin yang digunakan dan kapasitas jumlah kerja mesin tersebut jika mencakup 2 hal sebagai berikut:
- Penjadwalan job shop yang ada pada mesin tunggal.
- Penjadwalan job shop pada mesin jamak.
2. Penjadwalan Berdasarkan Pola Kedatangan Job
Pola kedatangan job juga akan mempengaruhi penjadwalan yang ada di dalam sistem job shop. Tentunya setiap kedatangan akan memiliki karakteristik yang berbeda sehingga penjadwalannya pun akan berbeda pula.
Ada 2 jenis kedatangan job yang dijadikan acuan penjadwalan yakni:
- Penjadwalan statis yang digunakan untuk dalam satu batch proses produksi yang sama.
- Penjadwalan dinamis yang bisa berubah sewaktu-waktu menyesuikan dengan pola kedatangan job yang diterima oleh perusahaan.
3. Penjadwalan Bedasarkan Sifat Informasi yang Diterima
Cara perusahaan dalam menerima informasi juga dijadikan acuan dalam menentukan jadwal pada sistem job shop. Jika informasi tersebut diterima secara langsung dan sifatnya keseluruhan di awal, menentukan jadwa jobsho akan lebih mudah dan cepat sehingga proses produksi pun bisa segera dimulai.
Namun, jika informasi akan didapatkan dengan sistem bertahap, penjadwalan job shop akan cenderung kendor dan proses produksi membutuhkan waktu yang relatif lama karena harus menunggu tahapan informasi berikutnya.
Baca Juga: Arti Supplier dan Cara Memilih Supplier Bisnis Terpercaya
Contoh-Contoh Job shop
Dewasa ini banyak sekali produk-prosuk yang pembuatannya dibuat menggunakan sistem job shop di Indonesia. Hal ini dianggap lebih efisien dan efektif walau membutuhkan persiapan yang cukup lama dan sedikit lebih banyak memakan dana. Namun, sistem job shop memang cenderung lebih digemari untuk produk-prosuk tertentu karena sang pembuat tidak akan mengalami kerugian dengan adanya proses produksi batch.
Untuk mempermudah pemahaman terkait dengan sistem job shop, berikut ini akan diberikan beberapa contoh sistem produksi yang menggunakan sistem ini secara rinci:
- Sebuah perusahaan percetakan yang hanya mampu menerima pembuatan desain seperti halnya banner, poster, dan buku dengan hanya jumlah terbatas pada setiap batch.
- Sebuah pabrik tekstil yang hanya memproduksi jenis kain tertentu dengan jumlah meteran yang telah ditentukan dengan batas tertentu.
- Sebuah pabrik fabrikasi yang hanya mau menerima sebuah peralatan pesanan dari customer dengan desain tertentu dan limited edition dengan tujuan agar dengan sistem tersebut mereka tidak akan mengalami kerugian.
Demikian pembahasan gamblang yang dapat disampaikan pada artikel edisi kali mengenai job shop dan penjadwalannya. Job shop adalah suatu hal yang wajib dipahami baik oleh para pekerja dan orang yang membuatnya. Penjadwalannya harus dilakukan seefisien mungkin dan pekerja bisa bekerja dengan nyaman di lingkungan yang juga menyenangkan untuk fisik serta mental mereka.
Jangan lupa untuk ikuti perkembangan website kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram Bukausaha.com. Jangan Lupa Juga Untuk Follow Instagram dan Subscribe Channel Youtube penulis.