Bagan akun atau Chart of Account merupakan suatu istilah yang sudah tidak asing lagi dalam ilmu akuntansi dan dunia bisnis. Dalam suatu kegiatan bisnis tentu membutuhkan pembukuan laporan keuangan yang rapi. Pembukuan tentu tidak jauh dari konsep dasar akuntansi yang menjadi dasar dalam proses pencatatan, pengolahan, peringkasan dan lain sebagainya dalam pembukuan laporan keuangan.
Chart of Account kerap disamakan dengan kode akun, padahal kedua hal ini berbeda. Istilah dari kode akun sendiri adalah account code, sedangkan Chart of Account adalah bagan akun. Untuk memahami penjelasan selengkapnya mengenai bagan akun, simak penjelasan berikut ini.
Pengertian Chart of Account
Chart of Account atau CoA merupakan awal dari pembuatan pembukuan laporan sebuah bisnis. CoA adalah bagan akun, yakni suatu daftar rangkaian akun-akun yang diatur serta disusun secara sistematis yang terdiri atas nama akun dan kode akun. Jenis akun pada CoA wajib diberi kode atau nomor yang dapat dikategorikan dalam 6 kelompok utama, antara lain:
- Aset (harta)
- Liabilitas (kewajiban)
- Ekuitas (modal)
- Pendapatan
- Harga Pokok Penjualan (HPP), serta
- Beban-beban
Fungsi dari bagan akun adalah untuk mengidentifikasi maupun memperlancar proses pencatatan transaksi perusahaan, yang kemudian akan direkap ke Jurnal Umum. Chart of Account dapat membantu suatu perusahaan dalam mengatur maupun mengubah sendiri alur dan tatanan bagan akuntingnya. Pada umumnya CoA dibuat untuk menampilkan laporan keuangan mulai dari Neraca hingga laporan laba rugi. Yang kemudian akan dilanjutkan dengan akun-akun lainnya seperti yang tertera pada 6 kelompok jenis akun di atas.
Baca Juga: Tutorial Cara Menghitung Diskon yang Benar Agar Tidak Rugi
Manfaat Chart of Account
Pembuatan bagan akun sangat bermanfaat bagi perusahaan yang bersangkutan. Berikut manfaat dari CoA:
- Mempermudah perusahaan dalam menyusun laporan.
- Dapat mempermudah perusahaan dalam memproses hasil catatan maupun data yang diperoleh serta pemrosesan dapat lebih terkontrol dengan baik.
- Dapat mempermudah perusahaan dalam memperbaiki catatan maupun data apabila terjadi perubahan karena kesalahan pengguna maupun karena adanya transaksi tambahan.
- Data atau catatan yang ada dapat lebih mudah dikontrol, dianalisis serta dibandingkan untuk digunakan oleh pengguna yang bersangkutan dalam mengambil keputusan.
- Bagan akun juga memudahkan pihak yang berkaitan untuk membaca laporan sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat.
Baca Juga: Pengertian Cross Selling : Cara Kerja, Kendala dan Contoh
Jenis-Jenis Chart of Account
Bagan akun memiliki 3 jenis, yaitu numerik, alphabet serta campuran. Penjelasan mengenai jenis-jenis Chart of Account dapat disimak berikut ini.
1. Numerik (Angka)
Jenis kode akun yang paling banyak digunakan dalam bagan akun adalah secara numerik atau angka. Contohnya seperti 100-000 untuk Aset atau Aktiva, kode 200-000 untuk Utang, kode 500-000 untuk Harga Pokok Penjualan, dan seterusnya.
2. Alphabet (Huruf)
Jenis CoA yang kedua adalah dengan huruf atau alphabet. Penamaan kode akun CoA dengan alphabet terbilang cukup jarang digunakan. Biasanya penamaan dengan huruf ini secara umum digunakan untuk kode nama perusahaan, nama pelanggan, nama supplier, nama bank, nama wilayah, dan lain sebagainya. Contoh TSPC yang merupakan kode nama untuk perusahaan PT. Tempo Pasific, tbk dan seterusnya.
3. Campuran Numerik dan Alphabet
Jenis yang terakhir adalah merupakan campuran angka dan huruf. Biasanya penamaan akun dengan campuran numerik dan alphabet ini digunakan pada akun yang sebelumnya telah diberi penamaan secara alphabet untuk nama bank, nama perusahaan, nama supplier, nama pelanggan, serta kode wilayah yang masih membutuhkan pembagian lanjutan yang lebih spesifik supaya kode akun lebih jelas dan dapat dimengerti oleh pihak yang terkait.
Syarat dalam Pembuatan Chart of Account
Dalam pembuatan kode akun untuk Chart of Account, pengguna harus memperhatikan hal-hal berikut.
- Nomor akun harus unik, dalam artian setiap nomor yang digunakan hanya untuk satu akun perkiraan saja.
- Membuat kelompok dan memberikan sub kelompok pada akun perkiraan, semisal pada kelompok Aktiva Lancar berisi akun kas, piutang dan peralatan.
- Akun perkiraan yang saling berkaitan sebaiknya disusun secara berurutan, misalnya piutang dagang dan piutang lain-lain.
- Saat melakukan penomeran sebaiknya dilakukan tidak terlalu ketat, tujuannya agar saat terjadi penambahan akun baru maka akan lebih mudah menambahkannya. Misal 600 untuk kode akun kelompok Beban, untuk 605 adalah Beban Angkutan, untuk 610 adalah Beban Lainnya. Jika ada tambahan, maka dapat disisipkan diantara 605-610.
- Pembuatan nama akun juga sebaiknya dibuat secara singkat dan jelas. Dibanding penamaan seperti “Beban perjalanan keluar kota bagi direksi”, ada baiknya disingkat menjadi “Beban Perjalanan Dinas”.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Revenue dan Cara Meningkatkan Revenue
Klasifikasi Akun pada Chart of Account
Dalam akuntasi, terdapat klasifikasi akun pada bagan akun. Klasifikasi akun terdiri dari 2 kelompok, yakni:
1. Balance Sheet Account
Terdiri dari aset, liabilitas, serta stock holder’s equity.
2. Income Statement Account
Terdiri dari Cost of Fund, revenue atau sales, operating expenses, serta other income and charges.
Klasifikasi akun juga diterapkan pada pemberian kode akun. Berikut diantaranya:
- Kode akun aset mulai dari 100-199
- Kode akun liabilitas dan stock holder’s equity mulai dari 200-299
- Kode akun revenue dan cost of revenue mulai dari 300-499
- Biaya operasional atau operating expenses mulai dari 500-599
- Other income and charges mulai dari 600-699
- Temporary account mulai dari 700-799
Struktur Chart of Account
Struktur dari chart of Account dengan menggunakan sistem komputerisasi accounting terdiri dari:
- Kode akun
- Kode sub-sub akun
Tujuan dari struktur Chart of Account ini adalah untuk menghasilkan posisi laporan keuangan per jenis biaya sesuai dengan kebutuhan manajemen.
Penjelasan selengkapnya mengenai struktur bagan akun adalah sebagai berikut:
Umumnya perusahaan menggunakan 3 sampai 4 digit angka kode akun yang dapat memudahkan penambahan akun baru sesuai kebutuhan.
- Digit pertama menunjukkan klasifikasi utama dari laporan keuangan, semisal untuk Aset, Liabilitas, Beban, dan seterusnya.
- Digit kedua menunjukkan sub klasifikasi akun. Misal 11 untuk aset lancar, 12 untuk aset tidak lancar, dan seterusnya.
- Digit ketiga menunjukkan akun spesifik, misal 111 untuk kas, dan seterusnya.
- Digit keempat menunjukan akun sub spesifik, misal 1110 untuk akun Rekening Bank Mandiri, dan seterusnya.
Perbedaaan Chart of Account Perusahaan Jasa, Perusahaan Dagang dan Perusahaan Manufaktur
Setiap perusahaan dalam bidang apapun pasti membuat CoA. Akan tetapi CoA untuk perusahaan jasa, perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur tidaklah sama.
Untuk perusahaan jasa karena tidak membutuhkan bahan baku, maka akun-akun dalam CoA meliputi perlengkapan, investasi jangka panjang, biaya gedung, tanah, kendaraan, hak cipta, utang gaji, utang pajak penghasilan, beban gaji, dst.
Sedangkan untuk perusahaan dagang terdapat akun-akun tambahan yang tidak terdapat dalam CoA perusahaan jasa, meliputi Akun Persediaan serta Akun Biaya Produksi.
Beda lagi dengan perusahaan manufaktur yang memiliki 2 jenis biaya, yaitu biaya bersifat variabel dan biaya bersifat tetap. Biaya bersifat variabel ini dikeluarkan sesuai kuantitas produksi barang jadi. Contohnya meliputi biaya bahan baku dan biaya upah langsung.
Demikian penjelasan mengenai Chart of Account, semoga bermanfaat.
Jangan lupa untuk ikuti perkembangan website kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram Bukausaha.com. Jangan Lupa Juga Untuk Follow Instagram dan Subscribe Channel Youtube penulis.