Sebagian besar orang masih salah kaprah dan cenderung memulai sebuah usaha secara asal-asalan. Tanpa rencana, tanpa hitungan pasti, asal jalan saja. Masalahnya, pengaplikasian cara memulai usaha kuliner seperti ini sangat rawan gagal. Entah itu karena bisnis yang kurang diminati pasar atau kesalahan dari manajemen. Lalu bagaimana solusinya?
Cara Memulai Usaha Kuliner Agar Sukses Besar
1. Pahami Keunikan Produk
Mencari ide usaha saja tidaklah cukup untuk membuat suatu bisnis kuliner sukses dan laris manis. Diperlukan tag unik dari hasil produk agar barang yang dijajakan tidak kalah saing dengan kompetitor. Selain itu, keunikan produk juga akan menarik minat calon pelanggan untuk membeli dan menjajalnya.
Beberapa unique selling points yang kerap digunakan para pengusaha kuliner untuk menunjukkan sisi menarik produknya ialah enak, porsi mengenyangkan, kualitas premium, tersedia dalam waktu cepat, murah, renyah, lumer dimulut, dan lain sebagainya.
Baca Juga: Ide Bisnis Kuliner New Normal yang Tak Pernah Sepi Pembeli saat Pandemi Corona
2. Pahami Target Pasar
Pahami pula target pasar yang dituju, baik dari teknik promosi hingga desain produknya, pastikan agar seluruh aspek penting dalam bisnis sudah sesuai dengan kriteria target konsumen. Misalnya saja dengan mensurvei bisnis milik kompetitor, memperkirakan siapa saja yang membutuhkan produk tersebut, memperhatikan review oleh para pelanggan dari bisnis kompetitor, berdiskusi langsung dengan calon pelanggan, dan lainnya.
3. Buat Konsep Bisnis
Selain menjadi pedoman dalam menjalankan suatu usaha, konsep bisnis juga banyak dipergunakan untuk menarik investor guna memperoleh suntikan modal. Oleh karena itu, business plan harus digarap dengan lebih serius dan memperhatikan berbagai pertimbangan pengelolaan usaha.
4. Desain Produk
Desain produk jadi langkah yang banyak menentukan aspek-aspek penting dalam perjalanan bisnis kuliner. Mulai dari pemilihan bahan baku, kemasan, rasa dan kualitas, harga pokok penjualan, dan banyak lagi lainnya.
Baca Juga: Trik Rahasia Bisnis Sosis Bakar Laris Manis dan Untung Besar
5. Tentukan Lokasi Usaha
Hampir semua lini usaha membutuhkan lokasi strategis untuk beroperasi, tak terkecuali dengan bisnis kuliner. Entah itu restoran cepat saji atau tempat makan bersistem drive thru, lokasi tetap memegang peranan penting bagi keberhasilan bisnis kuliner.
Pastikan untuk memilih tempat dengan lokasi yang mudah dijangkau oleh berbagai jenis kendaraan, mudah dilihat, memiliki fasilitas komplit, dan tersedia area parkir luas di dalamnya. Dengan begitu, bukan menjadi hal mustahil jika bisnis kuliner akan berkembang dengan pesat.
6. Buat Rencana Anggaran
Perencanaan anggaran sebenarnya bisa ditempuh dengan mendaftar beberapa pengeluaran yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha kuliner. Dimana nantinya, daftar pengeluaran tersebut akan dijadikan sebagai acuan untuk mengejar target penjualan.
Agar anggaran finansial tetap sehat, menerapkan prinsip 68 persen mungkin bisa dijajal. Yang mana prinsip ini akan memastikan agar pengeluaran usaha tidak melebihi 68% dari total keseluruhan keuangan yang dimiliki oleh perusahaan. Untuk detail pengalokasiannya sendiri ialah sebagai berikut:
- 30% untuk bahan baku dan produk.
- 25% sumber daya manusia.
- 10% sewa tempat usaha.
- 3% tagihan listrik, air, gas, dan beberapa biaya operasional lainnya.
Atau pebisnis juga bisa membuat rincian alokasinya sendiri sesuai dengan kondisi dan situasinya saat itu, yang penting totalnya harus dibawah atau sama dengan 68%.
7. Buat Prosedur Operasi Standar (SOP)
Keberadaan SOP akan membantu pengusaha dalam menjalankan bisnisnya secara konsisten dan efektif. Terlebih jika pengusaha berniat untuk mengembangkan bisnisnya atau bahkan menjual sejumlah lisensi bisnis kepada pihak lain. Idealnya, SOP disusun secara sederhana, detail, spesifik, dan terus diperbaharui sesuai dengan kondisi saat itu.
8. Rekrut Pegawai
Jika dilihat sekilas, merekrut pegawai untuk suatu bisnis mungkin terdengar mudah hingga acap kali disepelekan. Namun nyatanya tidak selalu demikian. Segmen bisnis kuliner memiliki turnover rate/kecenderungan pegawai keluar masuk yang sangat tinggi.
Guna mengatasi hal tersebut, diperlukan beberapa kiat khusus dalam merekrut pegawai untuk usaha kuliner. Lebih detailnya ialah sebagai berikut:
- Tentukan posisi yang diperlukan.
- Sediakan staff khusus nan berpengalaman untuk merekrut pegawai baru.
- Jelaskan secara rinci tugas dari tiap-tiap posisi, lengkap beserta persyaratannya.
- Bekerja saja dengan penyalur tenaga kerja, sekolah vokasi, dan sekolah kejuruan lainnya.
- Sediakan waktu training untuk para pegawai baru.
Baca Juga: Cara Bisnis Angkringan: Strategi, Keuntungan dan Resiko
9. Promosi Lewat Sosmed
Secara garis besar, memang terdapat banyak sekali kanal marketing yang bisa digunakan untuk bisnis kuliner. Walau begitu, hingga saat ini sosial media marketing masih menduduki peringkat teratas untuk urusan pemasaran paling efektif nan menjanjikan.
Apabila pengusaha berniat untuk turun tangan langsung dalam mengurus promosi lewat sosial media sendiri, beberapa tips berikut mungkin dapat menjadi acuan:
- Mengingat cukup banyak hal yang perlu diurus dalam hal promosi, tentu pengusaha tak bisa benar-benar mengerjakan semuanya secara mandiri. Karenanya, buatlah tim pengelola yang secara khusus untuk mengerjakan konten baru, mengedit, memposting, serta membalas berbagai komentar dari pelanggan.
- Pengusaha juga harus memiliki tujuan yang jelas saat hendak menjalankan pemasaran lewat media sosial. Apakah itu untuk brand awareness, meningkatkan penjualan, engagement, atau yang lainnya.
- Rencanakan konten pun dengan jadwal penguploadannya agar promosi bisa terdokumentasi dengan baik.
- Menjajal iklan lewat Instagram Ads atau Facebook Ads. Diwartakan dari beberapa sumber, trik satu ini cukup ampuh dalam meningkatkan eksposur suatu bisnis kuliner, terutama di tahap-tahap awal kemunculannya.
- Lakukan pula monitoring dan evaluasi upaya promosi melalui sosial media yang dilakukan. Setidaknya, pantau seberapa banyak jumlah like yang masuk, bagaimana engagement dari pengunjung, hingga konten populer seperti apa saja yang sudah diunggah. Tahap evaluasi ini bisa dilakukan secara rutin setiap 3 bulan sekali.
10. Gunakan Aplikasi Khusus Untuk Pembukuan
Disadari atau tidak, jenis usaha kuliner masuk dalam kategori bisnis yang sangat dinamis. Pengusaha perlu membeli bahan baku, meracik produk yang hendak dipasarkan, memasaknya, menjajakannya, mempromosikan produk, memastikan agar kualitasnya tetap konsisten, hingga melakukan rekap penjualan di hampir setiap harinya.
Diantara rutinitas super padat itu, tidak ada salahnya untuk memanfaatkan beberapa software atau aplikasi kasir otomatis sebagai pendukungnya. Dengan begini, pebisnis bisa lebih fokus pada hal lain yang tak kalah penting.
Secara spesifik, keberadaan aplikasi seperti ini memiliki dampak positif bagi orang yang sedang memulai usahanya. Beberapa alasannya adalah:
- Mampu melayani konsumen dengan lebih cepat.
- Dapat mencatat berbagai arus uang secara mendetail, tepat, cepat, praktis, juga efisien.
- Memperoleh pembukuan dalam bentuk yang lebih aman.
- Dapat memantau beberapa produk yang dianggap paling laris maupun kurang laku dengan mudah sehingga bisa menyesuaikan kembali menu yang ditawarkan kepada konsumen.
- Lebih mudah dalam memantau ketersediaan stok barang di toko.
- Mengumpulkan seluruh data pelanggan dalam suatu periode dengan baik dan rangkap.
Adapun beberapa rekomendasi aplikasi kasir yang dapat digunakan ialah Moka POS dan Pawoon. Selain itu, masih banyak aplikasi lain yang tak kalah bagus untuk digunakan. Untuk dapat mempergunakannya, cukup unduh aplikasi kasir pada Google Play Store, Apps Store, ataupun laman resmi dari developernya.
Demikianlah serangkaian cara memulai usaha kuliner ala gen-z yang dapat dicoba. Cukup praktis dan kompleks kan?
Jangan lupa untuk ikuti perkembangan website kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram Bukausaha.com. Jangan Lupa Juga Untuk Follow Instagram dan Subscribe Channel Youtube penulis.