Bisa dibilang, Foreign Exchange atau Forex merupakan suatu instrumen keuangan yang memiliki pasar terbesar di dunia, bahkan mengalahkan saham dan instrumen lainnya. Sayangnya, tak semua orang dapat melakukan mitigasi (manajemen resiko) yang tepat guna memotong lossnya. Lalu, bagaimanakah cara bermain forex yang benar berdasarkan prosedur mitigasi tersebut?
Cara Trading Forex
Pertama-tama registrasi di broker yang sesuai dengan harapan anda, contohnya Instaforex, FBS, dan robo-Indonesia. Sama seperti prinsip trading pada umumnya, sell high buy low dan buy low sell high. Dimana para trader nantinya akan memperoleh keuntungan dari selisih harga beli dan harga jual. Dalam forex, harga yang dijadikan sebagai patokan ialah nilai tukar dari sepasang mata uang (pair). Diketahui, terdapat total 47 pair mata uang dari berbagai negara di seluruh dunia yang tersedia untuk trading forex.
Baca Juga: Cara, Syarat dan Prosedur Memulai Bisnis Forex Anti Rugi yang Aman untuk Pemula
1. Mengenal PIPs
Secara garis besar, PIP adalah komponen penting yang dipergunakan untuk memperhitungkan berapa kerugian dan keuntungan dari trading forex. PIP sendiri merujuk pada 4 desimal terakhir di belakang koma dari nilai tukar. Semisal saja harga EUR/USD buy adalah 1.1215, maka PIPnya ialah 1215.
Agar bisa menentukan nilai kerugian atau keuntungan dalam trading forex, nilai PIP bergantung pada jenis lot size yang diambil. Lebih detailnya ialah sebagai berikut:
- Standard Lot dengan size 100.000 akan menghasilkan nilai PP per PIP $10.
- Mini lot dengan size 10.000 akan menghasilkan $1.
- Micro lot dengan size 1.000 akan menghasilkan 1 cent.
2. Open Buy
Lewat posisi Open Buy, trader mengharapkan nilai mata uang Euro menguat terhadap USD. Sebagaimana contoh diatas, trader membeli Euro dengan harga 1.1215, kemudian Eur/USD menguat menjadi 1.1218, sehingga trader membutuhkan lebih banyak USD untuk dapat membeli 1 Euro. Apabila nilai tukar menguat, trader bisa merealisasikan profit dengan menutup posisi dan melakukan Close Buy.
3. Open Sell
Di posisi Open Sell, trader berharap agar nilai USD menguat atau nilai Euro melemah terhadap USD. Tepat ketika nilai tukar Euro melemah, profit bisa direalisasikan dengan menutup posisi dan melakukan Close Sell.
4. Leverage
Secara garis besar, leverage bisa diartikan sebagai hutang. Leverage ini akan membantu traders yang butuh nilai investasi besari dalam pasar forex tapi tidak berkecukupan secara modal. Misalnya saja trader memiliki uang senilai USD 1.000 dan tertarik untuk melakukan trading 1 standard lot yang membutuhkan modal sekitar USD 100.000. Maka nilai USD 99.000 yang dibutuhkan bisa dipinjam dari broker.
5. Margin Call
Pada saat memberikan leverage, pihak broker tidak akan melaksanakan serangkaian seleksi kredit seperti halnya pinjaman online, melainkan langsung menyetujuinya. Akan tetapi, pihaknya menetapkan perlindungan melalui Margin Call, dimana trader harus menyetorkan uang tambahan apabila kerugian yang dideritanya telah mencapai 50% dari total nilai modal yang diinvestasikan. Broker juga akan melakukan Stop Out ketika modal trader menurun hingga 80%.
6. Overnight Fee
Nominal leverage yang dipinjam akan memiliki bunga di setiap harinya, dimana hal ini disebut sebagai overnight fee. Bunga tersebut akan dibebankan apabila trader tidak menutup posisi dan me-roll over pada hari berikutnya.
Walau belum pasti akan merugi, namun kemunculan overnight fee akan menambah beban biaya trader. Dan ketika roll-overnya sudah melewati weeksends, maka biayanya menjadi lebih tinggi karena langsung dihitung 2 hari.
Baca Juga: Penjelasan Sistem Bisnis Trading Terlengkap di Internet Beserta Untung Rugi
Manajemen Resiko Trading Forex
Forex sebenarnya bukanlah investasi yang buruk, namun investasi tinggi resiko. Dalam menghadapi jenis investasi seperti ini, trader membutuhkan pengelolaan resiko yang baik. Adapun beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memanajemen resiko dalam aktivitas trading forex ialah sebagai berikut:
1. Uang Dingin
Trader sangat dianjurkan untuk menggunakan uang dingin saat mengundi nasib dengan forex. Mengingat tingginya resiko dalam trading forex, tiap-tiap trader harus selalu siap dengan konsekuensi uang hilang lantaran merugi.
2. Stop Loss
Trader disarankan memasang Stop Loss dalam setiap permainannya, artinya posisi trader akan langsung ditutup secara otomatis ketika kerugian yang dideritanya telah mencapai jumlah tertentu yang sudah ditentukan. Dengan begini, resiko kerugian dapat terkontrol.
Sebagai contoh, trader menerapkan 1% dari modal sebagai maksimum kerugian dalam sehari yang bisa diderita. Maka trader tinggal menghitung kembali sekiranya berapa PIP yang harus terjadi agar kerugian tidak melebihi batas tersebut. Setelah mengetahui PIPnya, segera pasang harga sebagai Stop Loss.
Memang potensi keuntungan pelaku trading akan jadi lebih kecil, tapi nyatanya Stop Loss ialah cara paling efektif untuk memitigasi resiko dari potensi merugi yang terlampau besar.
Selain itu, ada juga Target Loss, yakni melakukan transaksi trading per hari sebesar nilai yang pelakunya siap untuk kehilangan. Semisal, trader siap untuk kehilangan 1% dari total modalnya, maka transaksi yang akan dilangsungkan hanya senilai 1% dari modal tersebut. Contohnya, dengan modal USD 1.000, yang dipakai untuk transaksi hanya USD 10, sementara sisanya dengan leverage. Maka, trader siap kehilangan USD 10 untuk setiap 1 pair mata uang.
3. Take Profit
Berbanding terbalik dengan Stop Loss, pada Take Profit, trader dapat menutup posisinya secara otomatis apabila sudah mencapai keuntungan yang ditargetkan. Fitur ini difungsikan agar trader dapat disiplin dalam merealisasikan profit.
Tanpa pengaplikasian Take Profit, trader mungkin akan terpacu untuk tidak merealisasikan profit walau sudah berhasil mencapai target dikarenakan masih berharap untuk memperoleh keuntungan lebih tinggi. Akibatnya, keuntungan yang ada di depan mata mungkin saja akan hilang seketika saat market berubah sangat cepat.
Baca Juga: Cara Membeli Saham Bluechip Secara Lengkap untuk Pemula
4. Biaya dan Komisi
Meskipun sebagian broker skala global tidak memungut komisi, namun beberapa biaya berikut mungkin akan dimunculkan sejalan dengan status keanggotaan trader dalam penggunaan layanan mereka.
a. Spread
Spread merupakan selisih harga beli dan harga jual. Misalnya dalam valuta asing Eur/USD, harga beli berada pada posisi 1.1215 sementara harga jualnya di 1.1211, sehingga menghasilkan selisih 4 PIP, yang mana hal itu sebenarnya merupakan biaya untuk para investor.
Saat trader melakukan transaksi buy seharusnya dapat memperoleh pada harga dibawah 1.1211, sedangkan saat seel bisa memperoleh harga lebih tinggi dari 1.1215 jika tidak ada Spread. Namun karena keberadaan spread ini telah ditentukan oleh broker, maka pihak broker lah yang akan mengambil keuntungan tersebut.
b. Withdrawal Fee
Saat melakukan withdrawal atau penarikan dana dari akun, broker biasanya akan mematok free penarikan dana. USD 5 untuk setiap 1 kali penarikan dengan jumlah minimum misalnya.
c. Inactivity Fee
Beberapa broker mengaplikasikan penarikan sejumlah fee saat trader tidak pernah masuk ke platform dalam kurun minimum 1 tahun.
d. Overnight dan Weekend Fee
Leverage yang rolled over ke hari berikutnya akan dikenai fee per harinya sejumlah leverage yang diambil. Adapun saat weekend, fee ini akan dikenai 3x lipat lebih besar.
Dengan prinsip kehati-hatian, disiplin, dan tidak tamak, beberapa cara bermain forex di atas dimungkinkan akan meningkatkan potensi keuntungan dan memitigasi resiko kerugian dengan baik.
Jangan lupa untuk ikuti perkembangan website kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram Bukausaha.com. Jangan Lupa Juga Untuk Follow Instagram dan Subscribe Channel Youtube penulis.