Jual beli tanah kavling dianggap sebagai salah satu bisnis yang menguntungkan. Harga tanah yang relatif stabil bahkan cenderung meningkat membuat usaha yang satu ini terdengar menggiurkan. Namun, bisnis tanah kavling bukanlah tanpa risiko.
Tak ubahnya seperti bisnis lain, jual beli tanah kavling juga mempunyai sisi untung dan rugi. Jika kamu berminat menggeluti usaha yang satu ini, ada baiknya membekali diri dengan pengetahuan tentang potensi untung dan rugi yang mungkin dialami. Simak ulasan lengkapnya di bawah ini:
5 Keuntungan Bisnis Tanah Kavling
Sudah bukan rahasia umum jika usaha jual beli tanah membawa keuntungan yang besar. Apalagi dengan kemampuan bernegosiasi yang baik serta strategi pemasaran jitu, bukan tidak mungkin bisnis ini bisa membuat kondisi finansial kamu lebih aman.
Daripada semakin penasaran, berikut ini sejumlah keuntungan yang ditawarkan oleh bisnis jual beli tanah kavling:
Baca Juga : Strategi Sukses Cara Memulai Bisnis Cuci Mobil Untung Besar
1. Harga Jual Tinggi
Dibandingkan dengan aset lainnya, tanah mampu memberikan keuntungan yang cukup besar. Pasalnya, kenaikan harga tanah tergolong signifikan yaitu 20-25 persen per tahun. Bayangkan berapa keuntungan yang bisa kamu dapatkan jika menjual tanah kavling yang telah dibeli beberapa tahun lalu.
Dengan capital gain yang tinggi, tidak menutup kemungkinan kamu bisa mendapatkan hasil berkali lipat. Apalagi jika lokasi tanah strategis dan kawasan sekitar mengalami pembangunan yang signifikan, maka harga jual juga akan semakin meroket.
Namun, tentu saja dibutuhkan kesabaran untuk mencicipi keuntungan ini. Selain harus menunggu setidaknya 5 tahun setelah pembelian, menjual tanah juga bukan proses yang mudah.
2. Permintaan Semakin Meningkat
Setiap tahunnya, permintaan lahan kosong semakin meningkat terutama di kota besar. Kabar baiknya, fenomena ini justru membawa berkah tersendiri untuk pelaku bisnis jual beli tanah kavling. Sesuai dengan prinsip ekonomi, semakin tinggi permintaan maka penawaran juga semakin besar.
Peminat tanah kavling tidak hanya perorangan tetapi juga perusahaan pengembang. Dengan banyaknya peminat, kamu bisa menawarkan lahan dengan harga yang lebih tinggi. Sudah tentu pemilik lahan bisa meraup keuntungan yang lebih besar.
Tapi kamu tidak bisa sembarangan menentukan harga. Pastikan harga jual masih dalam batas wajar dan disesuaikan dengan harga pasaran. Jika tidak, lahan kamu justru tidak diminati dan sulit untuk dijual.
3. Cocok untuk Aset
Sejak puluhan tahun silam, tanah sudah dikenal sebagai alat investasi yang menguntungkan. Selain karena permintaan yang semakin tinggi dari tahun ke tahun, harga jual tanah juga semakin lama semakin menguntungkan. Wajar jika bisnis tanah kavling digunakan sebagai aset jangka panjang.
Agar kamu bisa mengoptimalkan keuntungan, pastikan tanah kavling berada di lokasi yang strategis. Dengan begitu, pertambahan nilai jual akan semakin cepat dan kamu tidak perlu menunggu terlalu lama untuk balik modal.
4. Tidak Butuh Biaya Perawatan
Salah satu keuntungan jual beli tanah kavling adalah minimnya biaya perawatan. Lain halnya dengan rumah atau ruko yang membutuhkan biaya perawatan yang besar, pemeliharaan untuk lahan kosong tergolong sangat minim.
Kamu hanya perlu menyewa pekerja untuk memotong rumput atau membersihkan sampah yang berserakan sekitar lahan. Dengan begitu, biaya perawatan hanya sebatas untuk upah pekerja saja tanpa ada tambahan lain.
Bahkan jika tidak ingin mengeluarkan uang sama sekali, kamu bisa melakukan pemeliharaan sendiri. Potong rumput secara berkala dan bersihkan lahan agar terlihat lebih bersih dan rapi. Nilai jual lahan kosong tidak akan menurun, tidak seperti rumah yang harga jualnya akan jatuh jika tidak terawat.
5. Fleksibel
Tanah kavling bersifat sangat fleksibel. Jika kamu memiliki cukup modal, tidak ada salahnya mengubah lahan kosong tersebut menjadi ruko atau rumah untuk meningkatkan harga jual. Namun, pastikan kamu sudah melakukan perhitungan dengan matang sebelum mengambil keputusan.
Jika kamu tidak memiliki cukup dana untuk melakukan pembangunan, tidak ada salahnya membiarkan lahan begitu saja. Dengan perawatan berkala, nilai jual tanah tidak mengalami penurunan.
Baca Juga : Panduan Cara Buka Usaha Pertamini yang Benar dan Untung
5 Kerugian Bisnis Tanah Kavling
Bisnis tanah kavling tidak selalu memberikan keuntungan. Usaha yang satu ini juga berpotensi menimbulkan kerugian terutama jika kamu tidak berhati-hati dalam mengambil langkah. Berikut ini beberapa kerugian menjalankan usaha jual beli tanah kavling:
1. Harga Turun Drastis Jika Dijual Cepat
Salah satu aturan penting dalam berbisnis tanah kavling adalah menghindari jual cepat. Pasalnya, momen ini sering kali dijadikan senjata oleh pembeli untuk menawar harga secara signifikan, bahkan jauh lebih rendah dari harga pasaran.
Lain halnya jika kamu menjual tanpa embel-embel ‘cepat’, pembeli akan berpikir ulang untuk menawar tanah dengan harga jauh di pasaran. Kamu juga bisa lebih selektif dalam memilih calon pembeli sebelum melepas tanah kavling tersebut.
2. Lahan Kosong Tidak Menghasilkan
Jika kamu tidak memiliki cukup modal untuk membangun tanah kavling, kemungkinan lahan tersebut hanya dibiarkan begitu saja. Dari segi ekonomi, hal ini kurang menguntungkan karena kamu tidak bisa mendapatkan pemasukan apapun dari lahan kosong tersebut.
Berbeda jika kamu membangun tanah kavling menjadi rumah atau ruko yang bisa disewakan. Setiap tahunnya, bangunan tersebut bisa memberikan hasil yang cukup besar. Apalagi jika lokasi lahan tergolong strategis.
Agar lahan menjadi lebih produktif, kamu bisa memanfaatkannya untuk menanam tanaman buah ataupun menyulapnya menjadi kebun yang menghasilkan. Dengan begitu, ada sedikit pemasukan yang bisa kamu peroleh.
3. Tanah Tidak Likuid
Tanah bukanlah aset yang tepat untuk kebutuhan darurat. Hal ini disebabkan proses jual beli tanah tidak semudah membalikkan telapak tangan. Bahkan penjualan lahan di lokasi strategis pun tidak selalu cepat dan mudah.
Karena alasan ini, tanah kavling bukanlah solusi yang tepat untuk mendapatkan dana cepat. Apalagi harga tanah yang tidak murah, pastinya pembeli membutuhkan waktu lebih lama untuk mengumpulkan dana.
4. Modal Besar
Bisnis jual beli tanah kavling membutuhkan modal yang cukup besar. Meskipun harga tanah kavling tidak semahal rumah, ruko, atau apartemen, tetap saja dibutuhkan dana yang tidak sedikit untuk membeli lahan tersebut.
Namun, bukan berarti kamu tidak bisa menjalankan bisnis ini tanpa modal besar. Sebagai alternatif, kamu bisa membeli tanah di pinggiran kota dengan tetap memperhatikan faktor lokasi. Seiring perkembangan zaman, bukan tidak mungkin harga tanah di pinggiran akan melambung tajam.
5. Risiko Disalahgunakan
Lahan kosong, terutama yang terletak di tepi jalan, sangat rawan disalahgunakan oleh orang lain. Apalagi jika kamu tidak memasang pembatas seperti tembok atau pagar, besar kemungkinan ada orang yang memanfaatkan lahan tersebut untuk kepentingan pribadi.
Baca Juga : Strategi Cara Bisnis Rental PS Terbaru yang Tidak Rugi
Untuk menghindari hal ini, kamu bisa membangun tembok atau memasang pagar. Dengan begitu, lahan tidak bisa diakses oleh sembarang orang. Jika memiliki dana lebih, kamu juga bisa menyewa orang untuk menjaga lahan tersebut.
Tak ubahnya seperti usaha lain, bisnis tanah kavling juga memiliki untung rugi. Dengan mengetahui potensi keuntungan serta kerugian yang bisa didapatkan dari bisnis ini, kamu bisa lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan.
Jangan lupa untuk ikuti perkembangan website kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram Bukausaha.com. Jangan Lupa Juga Untuk Follow Instagram dan Subscribe Channel Youtube penulis.