Pernah mendengar tanaman herbal jahe merah yang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh? Jahe dikenal sebagai salah satu tanaman rimpang yang seringkali digunakan untuk bumbu masak maupun obat herbal. Ada cukup banyak jahe yang terkenal di masyarakat, salah satu yang paling populer di kalangan tanaman obat adalah jahe merah. Berkat kepopuleran dan manfaatnya ini, banyak orang mulai terjun ke bisnis jahe merah. Bukan tanpa alasan, bisnis ini terbilang cukup menggiurkan dengan hanya membutuhkan modal kecil untuk memulai namun dapat menghasilkan keuntungan yang berlipat ganda.
Indonesia memiliki iklim tropis yang cocok sebagai habitat dari jahe merah. Sejak dahulu, jahe merah sudah sering digunakan oleh para nenek moyang untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit. Jika ingin menjadi pebisnis jahe merah, informasi di bawah ini akan sangat membantu.
Baca Juga: Aneka Usaha Pertanian untuk Anak Muda Bikin Tajir Melintir
Syarat Sukses Budidaya Jahe Merah
Sebelum mengetahui tips sukses menjalankan bisnis ini, para pebisnis perlu mengetahui bagaimana cara membudidayakan jahe merah yang benar. Pasalnya, membudidayakan tanaman herbal terkadang lebih sulit dibanding dengan membudidayakan tanaman biasa, terlebih jahe merah yang membutuhkan curah hujan tinggi.
Jahe merah butuh asupan air hujan sekitar 2500 sampai 4000 mm setiap tahunnya. Saat sudah mencapai usia 2,5 sampai 7 bulan, jahe merah akan memerlukan asupan sinar matahari yang cukup agar dapat bertahan hidup. Untuk lebih lengkapnya, berikut hal-hal yang perlu diperhatikan oleh pebisnis dalam memulai bisnis jahe merah ini.
1. Kondisi Lingkungan dan Iklim
Iklim dan kondisi lingkungan turut mempengaruhi proses pertumbuhan si jahe merah. Terkait dengan iklim, seperti yang sudah disinggung diatas jika jahe merah membutuhkan setidaknya 2500 mm asupan air hujan pertahunnya. Artinya, jahe merah tidak bisa hidup di lingkungan dengan kondisi tanah yang kering dan gersang.
Selain itu, pembudidayaan jahe merah perlu dilakukan di tempat yang mendapat sinar matahari langsung sepanjang harinya. Temperature udara terbaik dalam membantu pertumbuhan jahe merah berkisar di angka 25 sampai 30 derajat celcius.
2. Media Tanam yang Digunakan
Sebagai salah satu tanaman herbal, media tanam terbaik untuk jahe merah adalah tanah yang subur, gembur, dengan banyak kandungan humus. Beberapa jenis tanah yang sesuai adalah tanah laterik, lempung berpasir, dan tanah liat berpasir. Tingkat pH yang sesuai untuk jahe merah adalah 4,3 sampai 7,4.
3. Pembibitan
Umumnya, jahe merah di Indonesia dibudidayakan pada ketinggian 200 sampai 600 mdpl. Dalam hal pembibitan, jahe merah dapat dikatakan siap tanam jika tunasnya sudah mencapai panjang 5-10 cm. Terkait dengan cara penanamannya, pebisnis bisa mulai dengan menggunakan kotak kayu yang lebih sederhana.
Pertama, ambil rimpang jahe yang sudah masuk masa panen dan jemur namun jangan sampai kering. Simpan selama 1 sampai 5 bulan dulu. Patahkan rimpang dengan menggunakan pisau dengan setiap potongan yang memiliki 3 atau 5 tunas. Jemur selama 1 atau 2 hari. Sebelum menanamnya, masukkan bibit ke dalam larutan PHEFOC HCS selama lima menit guna mensterilkan bibit dari virus dan hama penyakit.
Cara Memulai Bisnis Jahe Merah
Dalam memulai bisnis ini, pasti akan ada tantangan yang harus dihadapi. Namun, tantangan-tantangan ini bisa dengan mudah dihadapi menggunakan cara-cara berikut ini.
1. Memilih Lahan yang Sesuai
Sama seperti tanaman lain pada umumnya, jahe merah juga membutuhkan lahan yang sesuai kriteria idealnya agar bisa tumbuh dan berkembang dengan baik. Seperti yang sudah disinggung diatas, jahe merah menyukai tanah yang gembur, subur dan memiliki kandungan humus tinggi.
Jika ingin berbisnis jahe merah, carilah lahan dengan kriteria tersebut untuk meminimalkan resiko gagal panen.
2. Konsisten dalam Merawat Jahe Merah
Bisnis tanaman herbal tidak melulu memprioritaskan pemasaran dan promosi saja. Perawatan terhadap perkembangan tanaman ini juga harus selalu diprioritaskan jika tidak ingin gagal panen.
Konsisten dalam merawat jahe merah dengan rutin menyiram, membersihkan daun dari serangan hama penyakit, melakukan proses pemupukan secara rutin, dan selalu membersihkan kondisi lingkungan sekitar lahan.
3. Tidak Menggunakan Obat Kimia Berbahaya
Seringkali, pebisnis jahe merah mengambil cara instan dengan menggunakan terlalu banyak obat kimia berbahaya yang dapat membahayakan pertumbuhannya. Dibanding dengan menggunakan obat kimia berbahaya dalam takaran yang berlebihan, akan lebih baik jika menggunakan cara-cara alami untuk mengatasi permasalahan hama dan virus.
Hal ini dilakukan guna membuat tanaman jahe merah tetap steril dan tidak memiliki kandungan racun pestisida. Sebagai jenis tanaman herbal yang digunakan untuk pengobatan, lebih baik menghindarkan jahe merah dari bahan kimia berbahaya yang dapat merusak khasiatnya.
Baca Juga: Panduan Cara Bisnis Sayuran Laris Manis dan Untung Besar
4. Membuat Rencana Pengembangan Usaha
Apapun jenis bisnisnya, pebisnis perlu membuat rancangan atau rencana pengembangan usaha guna mengetahui arah dan target yang akan dituju. Tanpa adanya rencana ini, akan sulit bagi pebisnis untuk mengarahkan bisnisnya.
Perencanaan pengembangan usaha bisa dilakukan usai memahami karakter dari jahe merah secara menyeluruh. Hal ini akan membantu pebisnis menyusun rencana yang tepat dan sesuai target.
5. Menyiapkan Modal Cadangan
Terkadang, beberapa pebisnis yang terlalu antusias untuk memulai bisnisnya lupa dengan modal cadangan. Meski sudah mengeluarkan banyak modal, bukan berarti mengabaikan perlunya dana atau modal cadangan.
Seperti yang diketahui, tantangan terbesar dalam bisnis tanaman seperti jahe merah ini adalah gagal panen. Kegagalan seperti ini lumrah terjadi dalam kiprah bisnis jahe merah. Untuk itu, perlu adanya modal cadangan guna mengatasi jika kemungkinan buruk ini terjadi.
6. Melakukan Promosi dan Pemasaran
Promosi dan pemasaran memegang aspek penting dalam perkembangan bisnis ini. Dengan adanya dua aspek ini, pebisnis bisa mengenalkan bisnisnya lebih jauh lagi. Jangkauan pelanggan juga akan semakin luas dengan adanya promosi dan pemasaran yang tepat.
Kedua proses ini bisa dilakukan baik secara online maupun offline. Pemasaran offline bisa dilakukan dengan membagikan brosur, memasang iklan di pinggir jalan, hingga rekomendasi dari pelanggan yang sudah melakukan transaksi pembelian.
Sedangkan proses pemasaran online bisa diterapkan lewat sosial media seperti Facebook dan Instagram, menggunakan media televise, memanfaatkan internet dan masih banyak lagi.
Baca Juga: Panduan Cara Memulai Bisnis Hidroponik Agar Banyak Pembeli
7. Menggunakan Pupuk Kandang untuk Nutrisi Jahe Merah
Dalam memulai bisnis ini, pebisnis perlu tahu manfaat pupuk kandang untuk tanaman jahe merah. Selain sangat membantu pertumbuhan dan perkembangan tanaman, pupuk kandang juga dapat menekan angka modal dalam bisnis jahe merah.
Pasalnya, pupuk kandang termasuk pupuk organik yang bisa dengan mudah didapatkan dan tidak harus mengeluarkan banyak uang untuk mendapatkannya. Pebisnis bisa mencari beberapa supplier pupuk kandang yang bersedia menjualnya. Pengaplikasian pupuk kandang sebagai nutrisi ini bisa dilakukan secara rutin selama beberapa waktu sekali.
Demikianlah rahasia sukses memulai bisnis jahe merah dengan modal minim dan untung berlipat ganda. Bisnis ini begitu menjanjikan terlebih di tengah keadaan cuaca yang kurang menentu, jahe merah dapat digunakan sebagai obat dan menyegarkan badan.
Jangan lupa untuk ikuti perkembangan website kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram Bukausaha.com. Jangan Lupa Juga Untuk Follow Instagram dan Subscribe Channel Youtube penulis.