Pengguna kendaraan bermotor kian hari kian banyak. Terutama untuk kendaraan roda dua, baik di desa maupun di perkotaan sangat sering dijumpai. Bertambahnya jumlah kendaraan roda dua tersebut sayangnya tidak diimbangi dengan jumlah bengkel motor yang tersedia. Pengguna motor biasanya lebih suka mendatangi bengkel-bengkel kecil daripada bengkel besar, dikarenakan mereka bisa leluasa melakukan service motor sesuai request. Dari sinilah pebisnis bisa memanfaatkan peluang dengan cara bisnis bengkel motor.
Bisnis bengkel motor dapat dilakukan oleh semua kalangan. Pebisnis tidak harus memiliki pengalaman sebagai montir atau ahli mekanik untuk memulai cara bisnis bengkel motor. Pebisnis dapat merekrut ahli mekanik untuk membuka usaha ini jika memang tidak memiliki keahlian dalam bidang tersebut. Namun apabila pebisnis adalah mantan ahli mekanik, tentu akan lebih mudah dalam memulai bisnis ini.
Baca Juga: Apa Itu Bisnis Astraotoshop: Pengertian dan Keunggulan
Kiat Memulai Bisnis Bengkel Motor
Bisnis bengkel motor tidak akan berjalan sukses apabila tidak direncanakan dengan matang. Ada banyak hal yang perlu dipersiapkan di awal membuka bisnis ini. Diantaranya modal, pemilihan lokasi, penyediaan peralatan, hingga perekrutan karyawan.
1. Persiapan Modal Awal
Memulai bisnis bengkel motor memerlukan modal awal yang cukup besar. Hal ini bergantung dari besar kecilnya bengkel yang ingin dibangun oleh pebisnis. Jika memang budget yang dimiliki terbatas, maka akan lebih baik bagi pebisnis untuk membuka bisnis bengkel motor kecil-kecilan.
Persiapan modal awal ini harus disesuaikan dengan kebutuhan apa saja yang diperlukan untuk membangun bengkel motor. Pertama adalah biaya untuk menyewa lokasi atau membangun bengkel, kemudian biaya untuk membeli peralatan bengkel serta spare part motor, pikirkan juga biaya untuk merekrut montir dan karyawan, dan persiapkan juga biaya operasional.
2. Pemilihan Lokasi Bengkel Motor
Setelah modal awal, berikutnya yang harus pebisnis rencanakan adalah pemilihan lokasi bengkel. Lokasi merupakan salah satu poin penting untuk memulai usaha, terutama usaha bengkel motor. Bengkel sebaiknya dibangun di lokasi yang strategis dan paling penting bisa dijangkau oleh kendaraan roda dua. Akan lebih baik jika lokasinya di pusat keramaian, seperti di tepi jalan raya, atau di dekat pasar, di tengah perkotaan, dan tempat-tempat ramai lainnya.
Bengkel akan menjadi tujuan para pemilik kendaraan bermotor yang mengalami masalah atau kendala pada motornya. Sehingga pemilihan lokasi menjadi hal paling krusial yang harus dipikirkan secara matang untuk memulai bisnis bengkel motor.
3. Merekrut Montir
Pebisnis tidak perlu merekrut montir apabila telah memiliki pengalaman sebagai montir dan ingin menjalankan bisnis ini sendiri. Namun bagi yang tidak memiliki pengalaman sebagai montir sebelumnya, tentu harus merekrut montir, karena pelanggan tentu membutuhkan seorang montir andal yang bisa memperbaiki masalah pada motor mereka.
Di saat merekrut montir, pengusaha harus mempertimbangkan 2 hal, yaitu keahlian dan attitude. Tugas montir nantinya tidak hanya memperbaiki masalah atau kerusakan pada motor pelanggan saja, melainkan juga memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan yang dilihat dari attitude nya. Pilihlah montir yang ahli, berpengalaman, jujur, serta memiliki attitude yang baik. Citra bengkel motor pengusaha nantinya akan dinilai berdasarkan kepuasan pelanggan terhadap pelayanan dan sikap montirnya.
Baca Juga: Cara Memulai Bisnis Cuci Motor dan Resiko Usaha Cuci Motor
4. Menyediakan Peralatan dan Spare Part
Baik bengkel kecil maupun besar, tentu membutuhkan peralatan serta spare part. Tidak masalah bengkel motor kecil, tapi menyediakan peralatan dan spare part yang lengkap. Kalaupun tidak bisa menyediakan spare part dengan lengkap, cukup sediakan beberapa spare part yang paling sering dicari oleh para pelanggan, seperti busi, kampas rem, kampas kopling, rantai keteng, dan pelumas berbagai merek.
Untuk peralatan bengkel, baiknya didiskusikan dengan montir terlebih dahulu bagi pengusaha yang tidak memiliki pengalaman bekerja di bengkel sebelumnya. Peralatan inilah yang akan membantu montir untuk memperbaiki masalah dan kerusakan pada motor milik pelanggan.
5. Merinci Biaya Operasional Bengkel Motor
Tak kalah penting yang harus dilakukan oleh pengusaha adalah merincikan biaya operasional. Biaya operasional untuk bengkel motor meliputibiaya listrik, gaji karyawan, biaya sewa tempat (bagi yang menyewa), serta dana cadangan. Biaya operasional disarankan untuk mulai dirinci di awal usaha.
Biasanya di awal menjalankan usaha, keuangan tentu belum stabil. Bengkel masih sering sepi pelanggan saat di awal membuka usaha. Oleh karena itu pengusaha harus mempersiapkan biaya operasional setidaknya untuk 3 bulan pertama.
Selain itu rinci juga peralatan bengkel yang dibutuhkan. Normal apabila di awal membuka usaha, peralatan bengkel masih terbatas. Pengusaha dapat menyediakannya secara bertahap, disesuaikan dengan kebutuhan bengkel. Rincikan juga bagian ini di luar biaya operasional bengkel.
6. Merencanakan Strategi Promosi
Tak kalah penting dari perencanaan bisnis bengkel motor adalah strategi promosi. Bisnis pengusaha masih terbilang baru dan belum dikenal luas oleh masyarakat. Supaya menarik pelanggan, salah satu rahasia sukses cara bisnis bengkel motor adalah dengan merencanakan strategi promosi yang tepat.
Mungkin selama 3 bulan pertama, pengusaha akan dituntut untuk gencar mempromosikan bengkel motornya. Cara promosi bisa dilakukan secara online maupun offline. Promosi offline dapat dilakukan dengan menggunakan spanduk atau baliho yang ditempatkan di pusat keramaian seperti di dekat pom bensin, taman kota, tepi jalan raya, dan lain-lain. Promosi secara online dapat dilakukan dengan memanfaatkan media sosial atau website. Pengusaha bisa merekrut karyawan yang khusus melakukan promosi apabila tidak sanggup menghandle nya sendiri.
Baca Juga: Strategi Sukses Cara Memulai Bisnis Cuci Mobil Untung Besar
Rincian Biaya Memulai Usaha Bengkel Motor
Lantas berapa biaya atau modal yang dibutuhkan untuk memulai usaha bisnis bengkel motor? Berikut contoh rincian biaya untuk membuka usaha bengkel motor dengan sewa ruko.
a. Biaya Lahan dan Bangunan
Biaya untuk sewa tempat biasanya bergantung dari lokasi dan ukurannya. Umumnya sewa ruko sebesar Rp30 juta per tahun, akan lebih murah atau semakin mahal bergantung dari ramainya area ruko. Pengusaha membutuhkan biaya Rp10 juta untuk melakukan renovasi ruko menjadi bengkel. Sehingga untuk modal awal dibutuhkan kurang lebih Rp40 juta.
b. Biaya Peralatan
Peralatan yang dibutuhkan terdiri dari peralatan umum dan peralatan khusus. Untuk peralatan umum, kisaran biaya yang diperlukan sebesar kurang lebih Rp3.485.000, ditambah dengan biaya untuk membeli peralatan khusus sebesar kurang lebih Rp2.600.000. Maka apabila ditotal keseluruhan menjadi Rp6.085.000.
Belum lagi ditambah dengan biaya untuk membeli pelumas berbagai merek, ditambah dengan cairan-cairan lain seperti fork oil, injector cleaner, carburator cleaner, minyak rem, dsb membutuhkan setidaknya Rp3.500.000. Ditambah dengan pembelian spare part motor berkisar Rp3.000.000. Maka jika ditotal Rp6.085.000 + Rp3.500.000 + Rp3.000.000 = Rp12.585.000.
Pengusaha dapat menyediakan peralatan secara bertahap.
c. Biaya Operasional
Terdiri dari:
- gaji 2 orang karyawan = Rp960.000
- Biaya listrik dan telepon = Rp 450.000
- Lain-lain = Rp 1.000.000
Total = Rp 2.410.000 x 3 bulan = Rp7.230.000
Total keseluruhan biaya yang dipersiapkan: Rp59.815.000
Demikian penjelasan mengenai cara bisnis bengkel motor supya cepat banyak pelanggan. Semoga bermanfaat.
Jangan lupa untuk ikuti perkembangan website kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram Bukausaha.com. Jangan Lupa Juga Untuk Follow Instagram dan Subscribe Channel Youtube penulis.