Sudah ada banyak sekali depot-depot isi ulang air mineral yang bertebaran di Indonesia, mulai dari air oksigen hingga air mineral biasa. Beberapa orang melihat peluang ini dan langsung menjadikannya sebagai bisnis air isi ulang sebagai usaha rumahan.
Keuntungan dan Kerugian Usaha Air Isi Ulang
Sama seperti jenis bisnis lainnya, usaha air isi ulang juga memiliki beberapa keuntungan sekaligus kerugian yang melengkapinya. Lebih detailnya ialah sebagai berikut.
1. Modal Kecil
Dana modal yang diperlukan untuk menjalankan usaha ini tidaklah terlalu besar. Mengingat pengusaha hanya akan membutuhkan beberapa alat saja seperti galon, alat pembersih, dan alat pengisi air mineral. Hanya dengan bermodalkan peralatan itu, dan dibarengi bersama niat yang kuat, maka usaha air isi ulang bisa dijalankan dengan lancar.
Baca Juga: Bisnis Modal 5 Juta Paling Laris yang Mudah untuk Ditiru dan Trik Balik Modal Cepat
2. Untung Besar
Air isi ulang menjadi pilihan usaha yang tepat bagi siapapun yang ingin memperoleh keuntungan besar. Setiap konsumen sejatinya menyenangi hal-hal yang mudah dan praktis, mengingat mereka lebih sering menggunakan waktunya untuk bekerja atau kegiatan produktif lainnya. Bayangkan saja jika 1 orang akan mengisi galonnya selama 3 hari sekali, maka keuntungan akan diraih semaksimal mungkin.
3. Simple dan Praktis
Bagi pengusaha, bisnis ini sangatlah simpel dan praktis untuk dijalankan. Pelayanan pelanggan yang cepat dan tidak mengeluarkan banyak tenaga, serta bisa dijalankan dimana saja, karena setiap orang membutuhkan air untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
4. Tidak Membutuhkan Tempat yang Luas
Usaha ini tidak membutuhkan ruang atau tempat luas untuk bisa dibuka. Malah, hanya bermodalkan teras rumah saja sudah bisa dijadikan sebagai depot air isi ulang sederhana.
5. Mudah Mendapatkan Pasokan
Selama keberadaan air di dunia masih tersedia, pasokan air untuk isi ulanng pun akan terjamin. Jadi, usaha ini sangatlah mudah untuk dilakukan lantaran pasokan bahan utamanya tidak akan pernah habis.
6. Mudah Mencari Pelanggan
Air merupakan kebutuhan pokok yang harus dipenuhi, dan depot isi ulang menjadi alternatif paling praktis sekaligus murah untuk memenuhinya. Oleh karena itu, saat menjalankan bisnis ini pengusaha tak perlu bingung mencari target pelanggan, karena mereka sendirilah yang akan mendatangi depot usaha guna mengisi ulang galon miliknya.
7. Modal Kembalinya Lama
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi lamanya modal pengusaha untuk kembali. Pertama, harga galon isi ulang yang cenderung rendah yakni 3-5 ribuan saja. Kedua, pengusaha membutuhkan cukup banyak biaya operasional untuk menjalankan bisnis itu. Seperti misalnya saja alat pembersih, sanitasi, alat pengisi air, galon, dan hal-hal pendukung lainnya.
8. Berhubungan dengan Reputasi
Usaha air isi ulang berhubungan langsung dengan reputasi pengusaha. Sedikit saja kita melakukan kesalahan, reputasi baik yang sudah lama dibangun bisa hancur begitu saja, bahkan bisa membuat pengusaha menutup usahanya. Mulai dari prosedur pembersihan, pengemasan, hingga pengisian air harus diperhatikan dengan cermat. Jika terjadi kesalahan barang sedikit, mungkin saja akan berdampak buruk bagi konsumen, entah itu penyakit akibat bakteri yang belum mati, atau hal lainnya.
9. Pengawasan dan Pengendalian yang Kurang
Usaha air isi ulang tidak memiliki standarisasi yang cukup atau pengawasan yang ketat. Usaha satu ini terbilang bebas karena hanya memiliki izin dari dinas kesehatan untuk pengedarannya. Akan tetapi, dalam prakteknya tidak ada pengawasan atau pelatihan untuk menjadi depot isi ulang yang lebih baik.
Baca Juga: Contoh Proposal Usaha Jasa, Dagang, Kerajinan, dan Makanan
Cara Memulai Bisnis Air Isi Ulang
Memulai usaha air isi ulang tidaklah sesulit yang dibayangkan. Lebih praktis lagi jika menggunakan distributor resmi dan terpercaya dari suatu brand air kemasan populer.
Berikut ini merupakan beberapa tahapan dalam memulai usaha air isi ulang:
1. Persiapan Modal
Agar dapat membeli paket depot air minum lengkap dengan alat filtrasi RO (Reverse Osmosis), modal paling sedikit yang harus dipersiapkan adalah 22-25 juta. Dengan modal tersebut, pengusaha akan memperoleh mesin dengan spesifikasi dan kapasitas sedang.
Tersedia beberapa jenis mesin air isi ulang lain yang turut bisa dipertimbangkan. Misalnya saja mesin isi ulang air mineral, isi ulang air RO, dan beberapa spesifikasi lain. Disamping itu, pengusaha juga perlu mengalokasikan modalnya untuk membuka depot, botol galon air, serta transportasi motor jika menyediakan layanan pesan antar. Pun dengan gaji pegawai apabila menggunakan bantuan orang lain untuk melayani pelanggan yang datang.
2. Lokasi
Bisnis isi ulang akan berkembang pesat saat dirintis pada lokasi yang tepat. Misalnya saja kompleks perumahan di kota-kota besar, dimana keberadaan depot air minum isi ulang berharga murah masih terbatas. Atau setidaknya, gunakan tempat dengan lokasi strategis yang dekat dengan fasilitas umum.
Selain lokasi, tampilan depot perlu didesain sedemikian rupa agar menarik perhatian pelanggan. Ada banyak sekali usaha depor air minum yang dibuat secara asal tanpa memperdulikan penampilan dan kebersihannya. Tentu hal itu akan menimbulkan kesan negatif dari para pembeli.
3. Perijinan
Pastikan juga untuk memperoleh izin dari dinas kesehatan agar kelanjutan dari bisnis tersebut bisa terjamin. Sebisa mungkin mintalah garansi dari distributor mesin depot air terkait masalah kualitas air minum yang dihasilkan oleh mesin itu. Beberapa perusahaan besar yang sudah profesional umumnya akan memberikan garansi uang kembali ketika air yang dihasilkannya tidak sesuai dengan standarisasi yang tercantum dalam Permenkes 492.
4. Melakukan Konsultasi
Lakukan konsultasi dengan pengusaha bisnis air minum isi ulang lain yang sebelumnya sudah memiliki pengalaman bertahun-tahun dalam usaha ini. Pelajari bagaimana strategi yang mereka gunakan dalam meningkatkan omset bulannya, juga bagaimana mereka meminimalkan biaya operasional tanpa mengesampingkan kejujuran dan pelayanan berkualitas kepada konsumennya.
Baca Juga: Macam-Macam Strategi Persaingan Bisnis yang Efektif
5. Menentukan Sumber Mata Air
Biaya paling besar yang harus dikeluarkan dalam usaha ini adalah sumber air yang berupa mata air pegunungan. Saat ini, harga air pegunungan berkisar antara Rp 350.000 sampai Rp 500.000 per 8.000 liternya.
Sumber mata air lain yang bisa digunakan adalah air PDAM. Dimana harga dari sumber air itu jauh lebih murah bila dibandingkan dengan air pegunungan. Atau bisa juga air tanah yang lebih murah lagi. Terkait dengan keputusan untuk menggunakan sumber air yang mana, pengusaha harus memperhatikan kondisi air yang akan digunakan.
6. Memperhatikan Pangsa Pasar
Pelajari pula bagaimana kebiasaan dari pangsa pasar yang dituju. Perhatikan apakan masyarakat di sekitar pengusaha terbiasa untuk mengkonsumsi air minum kemasan atau malah lebih suka merebus air. Umumnya, masyarakat perkotaan terbiasa untuk mengkonsumsi air minum dalam kemasan. Jika memang begitu, promosi yang perlu dilakukan untuk memperkenalkan bisnis serta menggaet lebih banyak pelanggan pun akan lebih mudah.
Itulah beberapa keuntungan dan kekurangan, sekaligus cara untuk memulai bisnis air isi ulang yang sukses. Dari bisnis ini, pengusaha dituntut untuk sabar dan ulet karena keuntungan yang diperolehnya cenderung sedikit dan konstan. Walau begitu, untuk jangka panjang, bisnis ini cukup menjanjikan untuk ditekuni.
Jangan lupa untuk ikuti perkembangan website kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram Bukausaha.com. Jangan Lupa Juga Untuk Follow Instagram dan Subscribe Channel Youtube penulis.