Tahukah pembaca apa itu biomekanika kerja? Istilah ini masih terdengar asing bagi sebagian orang di Indonesia. Padahal, biomekanika kerja sangat penting dipahami oleh setiap individu karena hal tersebut memiliki kaitan yang sangat erat dengan keadaan tubuh mereka masing-masing. Di samping itu, biomekanika kerja juga akan membahas mengenai interaksi atau kaitan antara alat-alat yang digunakan manusia dalam melakukan suatu pekerjaan dengan pengaruhnya terhadap kelangsungan kerja sistem metabolisme tubuh mereka.
Apa Itu Biomekanika Kerja?
Secara umum, biomekanika kerja merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang gerakan tubuh manusia saat melakukan suatu aktivitas tertentu. Dalam pengaplikasiannya, terdapat unsur-unsur konsep fisika biomekanika untuk menganalisan bagaimana gerak tubuh manusia tersebut. Dengan begitu, dapat diambil kesimpulan bahwa secara menyeluruh biomenika kerja merupakan suatu bidang studi yang membahas mengenai interaksi para pekerja dengan berbagai peralatan pekerjaan seperti halnya mesin dan material sehingga mereka bisa meningkatkan performa pekerjaan sekaligus mengurangi risiko cedera pada pekerjaan tersebut.
Yang perlu diketahui juga, ilmu biomekanika akan mengkaji mengenai perilaku tubuh manusia dan gerakan tiap-tiap anggota tubuhnya. Mempelajari ilmu ini sangat penting dalam ranah pekerjaan proyek khususnya bagi pekerja lapangan agar mereka bisa memperkirakan berat maksimal beban yang bisa diangkat dalam rangka meminimalkan resiko cedera terhadap anggota tubuhnya.
Biomekanika ini termasuk dalam pendekatan ilmiah untuk membuat manusia lebih aman dalam melakukan suatu pekerjaan. Pengukuran biomekanika kerja juga harus dilakukan oleh orang-orang yang memang mempunyai ilmu pengetahuan khusus dalam bidang ini. Nantinya, pengukuran tersebut juga melibatkan peralatan-peralatan tersendiri.
Baca Juga: Pengertian Ergonomi Adalah: Tujuan dan Penerapan di Tempat Kerja
Macam-Macam Biomekanika Kerja
Biomekanika kerja dikategorikan ke dalam dua jenis yang mana pengkategorian tersebut didasarkan pada jenis kajian ilmu yang dipelajari di dalamnya. Lantas, apa saja kategori biomekanika tersebut? Simak informasi lengkapnya sebagai berikut.
1. General Biomechanic
General biomechanic adalah kategori biomekanika kerja yang mempunyai pokok bahasan mengenai hukum serta konsep-konsep dasar yang mempunyai pengaruh pada tubuh ilmiah manusia baik dalam kondisi diam maupun bergerak. Kategori yang satu ini lebih menitikberatkan pada fokus terhadap teori yang mana hal itu akan dilakukan dengan banyak riset atau penelitian.
Adapun, general biomechanic akan dipecah kembali ke dalam dua kategori yang meliputi:
- Biostatic : dalam hal ini kajian ilmu biomekanika hanya menganalisa pada bagian tubuh manusia yang diam atau bergerak pada garis lurus dengan posisi yang seragam.
- Biodinamic : mengkaji mengenai bagian-bagian gambaran tubuh manusia dengan tanpa melakukan pertimbangan pada gaya yang terjadi. Di samping itu, biodinamic juga lebih berfokus kepada analisa-analisa terhadap gerakan tubuh manusia yang disebabkan oleh adanya pengaruh dari kinerja yang terjadi di dalam tubuh.
2. Occupational Biomechanic
Berbeda dari general biomechanic, occupational biomechanic akan mengkaji interaksi manusia dengan peralatan kerja atau mesin yang digunakan. Hal ini mempunyai tujuan khusus yakni untuk meminimalisir cedera yang terjadi pada pekerja akibat kelebihan muatan material atau mesin yang digunakan saat dalam proses pekerjaan. Kategori biomekanik yang satu ini lebih menitikberatkan kepada kolaborasi antara bagian-bagian tubuh yang meliputi tulang, otot, dan juga jaringan penghubungnya.
Dalam konteks ini, hubungan antara tulang, otot, dan jaringan penghubung dapat dipaparkan sebagai berikut:
- Tulang sebagai alat yang besar dan panjang yang mana fungsinya untuk melakukan distribusi gaya atau tegangan saat melakukan pekerjaan. Tulang ini nantinya akan digunakan juga sebagai sarana pembanding beban. Dapat dikatakan bahwa berat antara tulang dan beban harus lebih berat tulang agar manusia tidak mengalami cedera. Dalam biomekanik, hal ini berhubungan dengan kerangka manusia.
- Jaringan penghubung dalam tubuh manusia berguna sebagai sambungan dalam pergerakan yang relatif kecil.
- Jaringan penghubung juga sebagai penghubung antar tulang dalam stabilitas sambungan atau untuk membentuk bagian sambungan dan menempel pada tulang.
- Tendo atau jaringan penghubung juga sebagai penghubung antara tulang dan otot yang terdiri dari sekelompok serabut yang mana letaknya paralel.
- Dalam mekanisme biomekanika, gerakan jaringan penghubung atau tendon tersebut harus diminimalkan agar manusia tidak mengalami cedera saat bekerja dengan menggunakan alat atau saat mereka harus menopang sebuah beban.
Baca Juga: Pengertian Cross Selling : Cara Kerja, Kendala dan Contoh
Aplikasi Biomekanika Kerja
Dalam dunia pekerjaan lapangan, pengaplikasian biomekanika kerja memang sangat dibutuhkan. Hal ini seharusnya memang diadakan langsung dan bukan hanya formalitas dunia kerja saja agar pekerja memang benar-benar aman dan jauh dari kejadian yang sangat menyedihkan yakni cedera.
1. Aplikasi dalam Dunia Industri
Aplikasi biomekanika kerja yang pertama harus dilakukan pada dunia industri. Dalam hal ini ilmu biomekanika akan sangat dibutuhkan dalam melakukan pengukuran besarnya gaya yang dibutuhkan oleh seorang pekerja dalam melakukan sesuatu yang mana hal tersebut haruslah seimbang dengan postur tubuh yang mereka miliki.
Dengan pengaplikasian biomekanika kerja ini, pertama pekerja harus melalui tahapan pengukuran postur dan lain semacamnya terlebih dahulu. Selanjutnya, hal tersebut akan dibandingkan dengan berat atau alat yang digunakan untuk bekerja sehingga menimbulkan perbandingan gaya yang seimbang.
2. Aplikasi dalam Menentukan Sikap Kerja
Dengan mengetahui aplikasi dari biomekanika kerja, pekerja akan mengetahui sikap kerja yang pas yang harus mereka lakukan. Tentunya, hal ini didasarkan pada kekuatan tulang, otot, dan jaringan penghubung mereka.
Sikap kerja yang dimiliki antara satu pekerja dengan pekerja yang lain tentunya tidaklah sama. Sebab, setiap orang juga memiliki kekuatan otot dan tulang yang berbeda-beda.
3. Aplikasi untuk Evaluasi Kerja Operator
Di samping menentukan sikap kerja, biomekanika kerja dalam aplikasinya juga berguna dalam melakukan evaluasi terhadap kinerja seseorang. Jika pekerja sampai mengalami cedera, maka dalam hal ini dibutuhkan evaluasi menggunakan pengaplikasian biomekanika kerja.
Jika ternyata cedera tersebut disebabkan oleh tidak kuatnya otot dalam menopang berat atau unsur-unsur lain yang serupa, maka dalam hal ini pemeriksaan biomekanika kerja harus benar-benar dilakukan dengan baik. Pekerja pun juga harus taat terhadap hasil pemeriksaan tersebut.
Baca Juga: Pengertian Kerjasama Bisnis: Cara Memulai, Manfaat, dan Jenis Sistem Terbaik
4. Aplikasi Perancangan Sistem Tempat Kerja
Tidak hanya otot, tulang, jaringan penghubung, dan alat kerja saja yang mempunyai pengaruh besar dalam cederanya seorang pekerja. Akan tetapi, hal ini juga dipengaruhi oleh rancangan tempat kerja yang ada.
Rancangan tempat kerja harus disesuaikan dengan hasil pengukuran biomekanika kerja para pekerja. Tujuannya adalah para pekerja nyaman dengan tempat kerja yang digunakan dan semua beban yang ada di sana mampu ditopang dengan baik.
Bagi para pekerja berat, sangat disarankan untuk melakukan pengukuran biomekanika kerja terlebih dahulu agar tenang dan aman dalam bekerja sehingga cedera pun akan jarang terjadi. Semoga ulasan gamblang di dalam artikel ini bermanfaat. Selalu update pengetahuan apapun untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman seperti halnya bidang studi biomekanika tersebut. Jika pembaca tertarik dalam studi ini, silakan mempelajari ilmunya lebih dalam dengan masuk pada jurusan tertentu di bayak universitas di Indonesia.
Jangan lupa untuk ikuti perkembangan website kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram Bukausaha.com. Jangan Lupa Juga Untuk Follow Instagram dan Subscribe Channel Youtube penulis.